Senin 05 Aug 2019 18:06 WIB

Cirebon Punya Ngujug, Budaya Penangkal Kekerasan

Njujug Tajug menjadi salah satu upaya menangkal aksi kekerasan di Kabupaten Cirebon.

Rep: ayo bandung/ Red: ayo bandung
Cirebon Punya Ngujug, Budaya Penangkal Kekerasan
Cirebon Punya Ngujug, Budaya Penangkal Kekerasan

CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Njujug Tajug atau mendatangi masjid menjadi salah satu upaya menangkal aksi kekerasan di Kabupaten Cirebon. Dikolaborasikan dengan kesenian, kegiatan ini mengedepankan pendekatan budaya.

Njujug Tajug digagas Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Kabupaten Cirebon yang prihatin terhadap aksi kekerasan yang berujung kekerasan fisik, teror, dan konflik terbuka. Problem ini dihadapi sejumlah warga negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Sejumlah wilayah di Indonesia saat ini mulai pula merasakan dampak dari aksi-aksi ektremisme tersebut, salah satunya Cirebon. Kasus yang paling besar terjadi di Kota Udang ini berupa aksi bom bunuh diri di Masjid Az Zikra di Mapolresta Cirebon, pada 2011.

AYO BACA : Cek Kesehatan Hewan Kurban Sebelum Membeli

Pasca aksi ini, nama Cirebon kerap dikaitkan dengan aksi-aksi teror lain di Indonesia. Meski peristiwa itu tak terjadi di Cirebon, para pelaku aksi-aksi yang tak berperikemanusiaan itu kerap berkaitan dengan jaringan Cirebon.

"Kami menggandeng pegiat seni budaya untuk berperan menangkal gerakan-gerakan ekstremisme ini sebagai formula mencegah kekerasan meluas," kata Sekretaris Lesbumi, Agung Firmansyah saat diskusi di Hotel Apita, Kabupaten Cirebon, Senin (5/8/2019).

Menurutnya, pencegahan penyebaran gerakan ekstremisme melalui seni budaya merupakan salah satu upaya pencegahan dengan pendekatan yang lunak. Pendekatan dengan gaya ini dinilai penting dilakukan dan sejalan dengan program Lesbumi yang diberi nama Njujug Tajug.

AYO BACA : Penerapan Teknologi Geo Membran, Petani Garam di Kabupaten Cirebon Terbentur Biaya

Dalam Njujug Tajug, mereka meramaikan tajug-tajug di sejumlah kecamatan se-Kabupaten Cirebon melalui sejumlah kegiatan kesenian. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan, di antaranya pagelaran seni budaya di tajug-tajug dan kursus kebudayaan bagi kaum muda.

"Kegiatan ini akan dilakukan terjadwal dan bergantian," cetusnya.

Selain Lesbumi, sejumlah lembaga lain yang masih di bawah naungan PCNU Kabupaten Cirebon juga akan terlibat dalam kegiatan ini. Lembaga-lembaga ini akan melaksanakan kegiatan sesuai program masing-masing, untuk mendukung Njujug Tajug.

Sejauh ini, lembaga yang akan terlibat di antaranya Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Lembaga Ta'mir Masjid (LTM NU), Lemabaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), dan LP Ma'arif. Lembaga-lembaga ini akan melaksanakan program pengecatan masjid, bersih-Blbersih musala (BBM), pengobatan dan pemeriksaan kesehatan, pelatihan hitung cepat, dan dakwah millenial.

"Semoga gerakan ini bisa dijadikan model pencegahan penyebaran gerakan ekstremisme di Indonesia," harapnya.

AYO BACA : Pemerintah Desa Diharap Alokasikan Dana Desa Untuk IPM

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement