Senin 05 Aug 2019 13:33 WIB

Sambut HUT Ke-74 RI, UBSI Gelar Seminar Kemerdekaan Digital

Sudah waktunya Indonesia bisa menciptakan aplikasi buatan sendiri.

Pengurus Yayasan BSI, Ir Naba Aji (kiri) memberikan piagam penghargaan kepada kedua pemateri.
Foto: Dok UBSI
Pengurus Yayasan BSI, Ir Naba Aji (kiri) memberikan piagam penghargaan kepada kedua pemateri.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia, Univeritas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Sukabumi menggelar seminar kemerdekaan digital dengan tema “Menjadi Insan Kreatif INDONESIA…? Siapa Takut!!”. Acara ini berlangsung di Hotel MaxOne, Sukabumi, Jawa Barat,  Rabu  (31/7).

Nara sumber seminar tersebut adalah praktisi marketing Baba Studio, Dian Martin; dan Admin SF & Penggiat Ciletuh Pelabuhan Ratu UNESCO Global Geopark,  Dedi Suhendra. “Acara ini dihadiri oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di   Kota dan Kabupaten Sukabumi serta peserta peserta umum yakni masyarakat Sukabumi dari  berbagai profesi,” kata Satia, selaku penanggung jawab seminar kemerdekaan digital .

Seminar dibuka oleh Ir  Naba Aji Notoseputro MKom selaku Pengurus Yayasan BSI. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan menyukseskan acara ini.

“Saat ini banyak aplikasi yang diunduh serta digunakan oleh masyarakat Indonesia, tetapi banyak yang dibuat oleh orang asing atau negara lain. Saatnya di usia Indonesia yang akan memasuki usia 74 tahun,  kita tidak lagi menjadi penonton saja. Sudah waktunya negara kita bisa menciptakan aplikasi buatan kita sendiri, dan masyarakat Indonesia harus mulai berhenti mengagas hal-hal negatif di dunia maya atau medsos. Juga jangan hanya berfikir selalu menjadi konsumen,” tambah kata  Naba Aji dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (3/8).

Pemaparan dari nara sumber dimulai oleh Kang Dedi. Ia membahas  tentang  banyaknya potensi yang dapat dikembangkan di kota Sukabumi dengan pemanfaatan perkembangan teknologi digital. Salah satunya adalah telah mendunianya Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu.

Kang Dedi juga memaparkan tentang vetika dalam menggunakan  internet dan  mengelola medsos dengan  baik

“Merdeka atau bebas bukan berarti bebas tanpa batas atau mutlak. Selama kebebasan yang dimiliki bersinggungan dengan kebebasan orang lain, maka di sanalah aturan etika dalam penggunaan internet berlaku,” tambah Kang Dedi.

Sementara itu Dian Martin menyampaikan cara mendirikan startup,  serta membagikan trik dan tips menjadi pengusaha yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

“Tidak perlu  tidak punya uang atau modal untuk membangun startup. Uang dan  modal akan datang sendiri asalkan diri kita dapat memberikan manfaat untuk orang lain dan lingkungan sekitar kita,” ujar  Dian 

 

photo
Suasana seminar kemerdekaan digital yang digelar oleh UBSI Kampus Sukabumi.

Satia menyebutkan,  pemaparan materi yang disampaikan oleh kedua nara sumber dikemas dengan gaya yang mudah dipahami dan dimengerti oleh generasi milenial yang hadir pada acara ini. Hal ini  membuat suasana seminar  terasa bersahabat dan asik.

“Semoga dengan acara ini kita semua dapat mengisi kemerdekaan negara tercinta kita dengan hal yang positif  serta dapat memberi manfaat untuk generasi milenial dalam menggunakan media sosial serta meningkatkan hal positif untuk mengisi kemerdekaan di era digital,“ tutur Satia

Lebih lanjut Satia mengatakan,  seminar ini digelar dalam bentuk wujud kepedulian UBSI terhadap generasi milenial di Indonesia dalam menghadapi perkembangan digital saat ini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement