REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Proyek pembangunan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) di Jalan Kopo, Kota Bandung sudah mencapai 90 persen. Fasilitas untuk menuju rumah sakit kelas internasional sudah disiapkan.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan RSKIA ditargetkan beroperasi pada akhir tahun ini. Saat ini proyek RSKIA ini tinggal menyelesaikan penyediaan fasilitas parkir.
“Kemarin saya cek ke sana saya lihat sudah sampai 90 persen ya mudah-mudahan dalam waktu yang masih tersisa saya optimis itu selesai. Tinggal lahan parkir yang jadi bahan perhatian kita,” kata Ema saat dihubungi, Ahad (4/8).
Ema mengungkapkan fasilitas parkir menjadi sarana utama penunjang beroperasinya RSKIA Kota Bandung. Karenanya harus disiapkan dengan proporsional agar bisa menampung pengunjung yang datang.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan dua lahan yang akan dipilih menjadi lahan parkir RSKIA. Lahan pertama adalah milik warga yang letaknya di belakang gedung RSKIA. Namun lahan tersebut sedang dinegosisasikan terlebih dahulu guna pemakaiannya.
“Kalau ini dilepaskan tentunya sesuai ketentuan aturan yang ada saya pikir itu bisa jauh lebih represnetatif. Terutama pengunnung bisa lebih nyaman,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, ada alternatif lainnya yakni di pinggir bangunan yang harus disewa oleh Pemkot Bandung. Serta lahan yang jaraknya sekitar 40-50 meter dari RSKIA yang bisa juga dijadikan tempat parkir dengan skema kerjasama.
“Ada lahan.kurang lebih 1000 -1500 meter itu punya masyarakat. Tapi masyarakat nanti kalau direlakan itu dijadikan lahan parkirnya RSKIA. Namun manfaat dari sewa parkirnya mereka. Tetapi dengan kesedian pemilik digunakan itu bisa,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore, saat ini pembangunan fisik RSKIA Jalan Kopo telah selesai. Taat mengungkapkan, di RSKIA Kopo akan memiliki 500 tempat tidur (TT). Dari jumlah tersebut, di antaranya untuk Obgyn 82 TT, anak (82 TT), rawat inap bedah (82 TT), rawat inap penyakit dalam (82 TT) dan Perinatologi (45 TT).
Sedangkan kamar bersalin berjumlah 30 TT dengan ruang perawatan intensif terdiri dari (Intensive Care Unit (7 TT), Pediatric Intensive Care Unit (3 TT), Cardiac Intensive Care Unit (4 TT) dan High Care Unit (8 TT).
“Untuk kamar operasi kali ini terdapat 9 ruangan dan radiologi terdiri dari x - Ray, Fluroscopy, Mammografi, CT-Scan, MRI dan USG,” kata Taat.
Menurutnya, sejumlah fasilitas canggih telah disiapkan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Apalagi rumah sakit ini direncanakan akan bertaraf internasional.