Senin 05 Aug 2019 09:04 WIB

Isyarat Jokowi: Sebagian Menteri tak akan Diganti

Jokowi akan bertemu Megawati untuk membahas struktur kabinet.

Para menteri kabinet kerja mengikuti lomba makan kerupuk di Istana Bogor, Ahad (4/8)
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Para menteri kabinet kerja mengikuti lomba makan kerupuk di Istana Bogor, Ahad (4/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi isyarat untuk melanjutkan gerbong pemerintahannya dalam barisan Kabinet Kerja. Sebagian menteri yang saat ini ikut bekerja dengannya kemungkinan masih akan tetap dipertahankan dalam pemerintahannya pada periode 2019-2024.

Sinyal ini Jokowi sampaikan di sela gathering (kumpul keluarga) yang diikuti seluruh menteri dan keluarganya di Istana Kepresidenan, Bogor, Ahad (4/8). "Dilanjutkan," tutur Jokowi sambil tertawa saat ditanya soal opsi melanjutkan kinerja para menteri Kabinet Kerja jilid I.

Saat ditanya apakah Jokowi melihat bahwa kabinet saat ini sudah solid, dia pun hanya menjawab dengan tawa khasnya. Pada tengah pekan kemarin, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membeberkan rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi dalam Kongres V PDIP di Bali nanti. Dia mengatakan, pertemuan itu akan membahas struktur kabinet kerja pemerintah Jokowi-Ma'ruf mendatang.

Hasto mengatakan, pertemuan tersebut akan dimanfaatkan presiden kelima RI itu untuk menyampaikan beberapa pandangan yang bersifat penting dan strategis. Salah satunya, dia melanjutkan, berkaitan dengan nomenklatur kementerian.

"Karena pada dasarnya menyusun nomenklatur dan struktur dari kabinet kita berikan juga dengan peraturan undang- undang di situ di mana yang kita lihat adalah proses efektivitas dan membangun tata pemerintahan yang baik," kata Hasto.

Bahasan tersebut, Hasto mengungkapkan, berkaitan dengan, misalnya, apakah Kementerian Perindustrian ingin disatukan dengan Kementerian Perdagangan. Contoh lainnya, dia melanjutkan, jumlah kementerian kordinator yang akan dipangkas atau tidak.

Pemerintahan Jokowi saat ini diketahui memiliki empat kementerian koordinator. Pertemuan itu, dia melanjutkan, juga akan mendiskusikan perihal koordinasi menyusul keinginan Jokowi untuk bergerak cepat dalam hal implementasi pada periode kedua ini. Selain itu, juga terdapat pembahasan terkait kepemimpinan (leadership), keberanian, dan kemampuan untuk membangun transformasi kemajuan bagi Indonesia raya.

Kumpul kabinet Jokowi sengaja mengundang dan mengumpulkan seluruh menteri yang saat ini masih bekerja dengannya dan mantan menteri yang sempat satu gerbong pemerintahan dengannya dalam kumpul keluarga dan senam pagi bersama. Uniknya lagi, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memilih berdiri di baris ketujuh saat mengikuti senam bersama.

Sementara itu, Ibu Iriana dan Mufidah JK berdiri di baris pertama bersama sejumlah menteri, seperti Luhut Binsar Pandjaitan, Moeldoko, dan Wiranto. Dalam acara ini, para menteri memang mengajak keluarganya. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, misalnya, membawa lima dari tujuh cucunya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membawa enam orang anggota keluarganya. Mantan menteri sosial yang kini menjabat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak empat anggota keluarganya.

Selain para menteri, para mantan menteri seperti Anies Baswedan, Andrinof Chaniago, Andi Wijayanto, hingga mantan kapolri Badrodin Haiti terlihat hadir. Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan, acara ini sudah dirancang sejak lama.

Tujuannya, ujar dia, antara lain merekatkan solidaritas di dalam internal pemerintahan dan menjaga silaturahim dengan mantan menteri yang tidak lagi menjabat. "Acara ini sudah dirancang sejak lama. Solidaritas tanpa batas," katanya.

Nyaris seluruh menteri Kabinet Kerja terlihat hadir dalam acara yang digelar di halaman belakang Istana Bogor ini. Hanya ada beberapa menteri dan pejabat setingkat menteri yang tidak hadir, seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (sapto andika candra/ryzkian adiyudha, ed:agus raharjo)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement