REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mati listrik massal terjadi pada Ahad (4/8) kemarin. Akibatnya, sejumlah kendaraan yang bergantung pada pasokan aliran listrik pun terkena imbasnya, termasuk moda transportasi MRT atau kereta ratangga. Sebanyak 3.410 penumpang dievakuasi dari seluruh stasiun dalam keadaan baik dan selamat.
Kepala Divisi Sekretaris PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan pasokan listrik dari PLN mulai terganggu sejak pukul 11.50 WIB. Saat itu juga MRT Jakarta tidak dapat beroperasi.
"Sejak pukul 11.55 WIB kami langsung melakukan proses evakuasi terhadap seluruh penumpang, baik yang berada di stasiun maupun yang berada di kereta," ujar Kamaluddin dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (5/8).
Kemudian pada pukul 12.53 WIB seluruh penumpang yang berada di kereta telah selesai dievakuasi. Kamaludin mengatakan bahwa diberlakukan refund kepada penumpang yang menggunakan Kartu Single Trip MRT Jakarta. Mereka juga dapat mengembalikan kartu Single Trip MRT Jakarta di stasiun.
"Sedangkan bagi pengguna kartu bank dibantu untuk reset status kartu bank oleh staf stasiun pada saat perjalanan berikutnya," jelas Kamaluddin.
Berdasarkan informasi yang dirilis PLN, gangguan terjadi pada sistem transmisi 500kV. Akibatnya seluruh sistem interkoneksi Jawa Bali Nusa Tenggara terganggu. Pasokan daya pun terputus dari PLN untuk kedua jalur suplai MRT.