Ahad 04 Aug 2019 15:52 WIB

Sistem Kelistrikan Bandara Soekarno-Hatta Normal

Gangguan kelistrikan PLN terjadi pada sistem transmisi Ungaran dan Pemalang.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andri Saubani
Bandar Udara Soekarno-Hatta
Foto: Republika TV/Wisnu Aji Prasetiyo
Bandar Udara Soekarno-Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang, mengatakan, listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam kondisi normal menyusul gangguan pasokan listrik dari PLN pada Ahad (4/8). Gangguan terjadi pada sistem transmisi Ungaran dan Pemalang.

"Kondisi operasional layanan tidak ada yang terganggu, baik untuk layanan penerangan dan sistem komputerisasi di terminal maupun di sisi udara (air side)," ujar Febri di Tangerang, Banten, Ahad (4/8).

Baca Juga

Febri menyatakan, sistem kelistrikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dipasok empat gardu listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), lalu disalurkan ke main power system (MPS) milik PT Angkasa Pura II (Persero). Menurut Febri, keempat gardu listrik itu yakni  Jakarta Internasional Airport Cengkareng (JIAC) atau Gardu Induk Cengkareng I dan Gardu Induk Cengkareng II serta Gardu Induk Teluk Naga Tangerang dan Gardu Induk Tangerang lama. Selain itu seluruh kebutuhan kelistrikan pun di backup genset serta UPS.

Febri menyampaikan, pasokan listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta memang sempat terkena dampak gangguan dari PLN. Namun, langsung diantisipasi oleh 17 genset yang ada.

"Sehingga kebutuhan listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta aman terkendali. Kondisi operasional normal, tak ada layanan yang terganggu," kata Febri menambahkan.

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, pemadaman yang terjadi akibat gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Gangguan ini, kata Made, mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip (gangguan) seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.

"Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami pemadaman," ujar Made di Jakarta, Ahad (4/8).

PLN, kata Made, meminta maaf atas pemadaman yang terjadi. PLN saat ini berupaya melakukan pernormalan.

"Bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," lanjut Made.

Made menambahkan, gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV kuga mengakibatkan padamnya sejumlah area Jawa Barat. "Sekali lagi kami mohon maaf, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal. Pengaturan penormalan dilakukan dari UP2B untuk meminimalisir pemadaman," kata Made menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement