Ahad 04 Aug 2019 11:12 WIB

Kenangan Tsunami Aceh: Kami Butuh Makanan, Bukan Agama!

Pada tsunami Aceh Ulama Aceh mengatakan: Kami butuh makanan, bukan agama!

Tsunami Aceh
Tsunami Aceh

Oleh: dr Sudibyo Markus, warga Muhammadiyah

Kedatangan pastor anak jalanan Sydney ke Aceh dua minggu psca tsunami 2004 kala itu bersama TVChannel 9 Australia. Rencana ini didengar seorang ulama Aceh.

Ulama tersebut menolak kedatangan Pastor itu. Katanya: ”We want food, not religion".

Nah adanya penolakan ulama Aceh itu beredar luas di media Australia. Pastor Chris Riley kemudian tinggalkan Aceh dan bermalam di Jakarta Airport Hotel.

Mendengar soal itu, AlAmjaad Mahboob, Ketua Federasi Muslim Australia, menyarankan untuk hubungih Muhammadiyah. Nah, pada malam itu juga atase bantuan Kedutaan Besar Australia datang ke kantor PP Muhammadiyah.

Keesokan harinya kita tandatangai MOU Muhammadiyah dengan Youth off the Street, lembaganya Pastor Chris. Kala itu hadir almarhum Bpk Sudja' (Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah), Pastor Chris, Tony Stewart (anggota Parlemen New South Walses)

photo
Penanadtangan MOU untuk bantuan tsunami Aceh di PP Muhammadiyah pada tahun 1994. (dari kiri), Sudibyo Markus, Pastor Chirs, Imam Sudja'

Setelah itu, selama empat tahun  Pastor Chris bersama relawan membntu pendidikan anak yatim, yakni dengan mendirikan panti asuhan dan psantren modern. Tiap hari anak-anak diantar jemput ke sekolah. Selain itu 20 anak yatim Aceh diundang ke Australia untuk bertemu para relawan, Perdana Menteri dan Gubernur Jendral Australia.

Namun, pada awalnya, pagi hari-hari sebelum penandatanganan MOU di Pusat Dakwah Mhmdiyah, saya di wawancarai wartawan Sydney Morning Herald. Dia bertanya: ”Apa Muhammadiyah tahu dari mana sumber dana Pastor Chris itu?”

Atas pertanyaan itu, saya malah balik bertanya kembali: “Bagaimana masyarakat Australia perceive to Frater Chris?".

Wartawan itu jawab: "Frater Chris is highly respected".

Saya kemudian menukas: ”Cukup, Saya tak perlu jawab pertanyaan Anda. Frater Chris tahu mana sumber dana yang baik".

Ketika soal ini saya sampaikan kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dia hanya menjawab dan bepesan: Itu tanggung jawab Mas Dibyo.

Itulah pesan Din Syamsuddin kepada saya soal bantuan Paster Chris dari Asutralia untuk korban tsunami Aceh. Dan, alkhamdulillah sampai dengan kerja sama dengan Pastor Chris berakhir, semua berjalan aman, tanpa friksi sedikitpun.

Kita ternyata bersama-sama brsikap dewasa, faham kode etik antar agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement