Ahad 04 Aug 2019 10:41 WIB

Kota Sukabumi Giatkan Simulasi Hadapi Gempa

Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada menghadapi bencana gempa bumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Warga Rambay Wetan Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi memilih berada di luar rumah karena guncangan gempa magnitudo 7,4, Jumat (2/8).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Warga Rambay Wetan Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi memilih berada di luar rumah karena guncangan gempa magnitudo 7,4, Jumat (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi menggiatkan kegiatan simulasi menghadapi gempa bumi. Hal itu sebagai langkah antisipasi menghadapi bencana gempa.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meminta warga tetap tenang dan waspada menghadapi bencana gempa bumi. Hal itu terkait peristiwa gempa yang dirasakan warga Sukabumi yang terjadi pada Jumat (2/8) dan Sabtu (3/8) dini hari.

Baca Juga

"Kami mengimbau warga selalu waspada mengantisipasi adanya gempa,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Ahad (4/8). 

Menurut Fahmi, kewaspadaan harus dilakukan. Apalagi, Kota dan Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan gempa karena berada di atas patahan Cimandiri. Imbauan tersebut bertujuan untuk meminimalisasir dampak yang mungkin timbul.

Di sisi lain, kata Fahmi, hingga saat ini Pemerintah Kota Sukabumi belum menerima laporan kerusakan akibat gempa. Meskipun demikian petugas tetap meminta petugas di lapangan untuk tetap siaga dan memantau dampak gempa.

Fahmi mengungkapkan, pemkot juga menggalakan upaya pengurangan resiko bencana. Hal itu di antaranya dengan menggiatkan simulasi menghadapi bencana di setiap kelurana.

Di mana saat ini semua kelurahan ditargetkan menjadi kelurahan tangguh bencana (Katana). Targetnya ketika terjadi gempa maka warga bisa mengetahui langkah yang dilakukan untuk menyelamatkan diri.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami menambahkan, petugas tetap memantau dampak gempa di lapangan. Sehingga, jika ada warga yang mengalami dampak gempa bisa segera melaporkannya dan akan segera ditindaklanjuti petugas ke lapangan.

Zulkarnain menuturkan, petugas siap siaga menghadapi potensi bencana susulan. Hal itu dilakukan agar ketika terjadi bencana maka petugas siap dikerahkan ke lokasi bencana.

Sebelumnya, warga Kota/Kabupaten Sukabumi panik diguncang gempa dengan magnitudo 7,4 yang berpusat di Banten Jumat (2/8) malam. Mereka berlarian ke luar rumah dan pusat perbelanjaan karena guncangan gempa cukup kuat terasa.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa terjadi pukul 19.03 WIB. Lokasi gempa berada pada koordinat 7.54 LS,104.58 BT yang berpusat di 147 km Barat Daya Sumur-Banten dengan kedalaman 10 kilometer dan berpotensi tsunami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement