REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Anggaran dropping air bersih yang dikelola BPBD Cilacap, dipastikan sudah habis. Untuk melayani permohonan bantuan air di desa-desa yang mengalami kekeringan, BPBD Cilacap saat hanya bisa mengandalkan bantuan dari pihak ketiga.
"Untuk itu kami sampaikan terima kasih pada semua pihak yang sudah membantu warga yang mengalami kesulitan air bersih. Kami berharap, bantuan ini bisa terus diberikan hingga kemarau berakhir, karena kemampuan kami memang terbatas," jelas Kepala BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhi, Jumat (2/8).
Dia menyebutkan, untuk kebutuhan penyaluran bantuan air bersih pada musim kemarau tahun ini, BPBD Cilacap hanya mendapat alokasi anggaran untuk kebutuhan droping air sebanyak 110 tangki. Anggaran tersebut, menurutnya sudah habis beberapa hari lalu karena desa-desa yang memohon bantuan air bersih semakin banyak.
"Total hingga kemarin, penyaluran bantuan air bersih sudah mencapai sekitar 136 tangki. Yang 110 tangki berasal BPBD, dan sisanya dari swasta," katanya.
Dia mengaku, sudah mengajukan permohonan tambahan anggaran untuk membiayai kegiatan bantuan penyaluran air bersih. Permohonan tersebut sudah disetujui, dengan penambahan plafon anggaran sebesar Rp 25 juta.
Namun dia menyebutkan, penggunaan tambahan anggaran tersebut masih harus menunggu pengesahan APBD Perubahan 2019. "Dengan demikian, kemungkinan kami baru bisa menggunakan anggaran tersebut pada September 2019, setelah APBD Perubahan disahkan," jelasnya.
Terkait kondisi ini, Tri Komara mengaku sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar bisa membantu BPBD mengatasi masalah kesulitan air bersih yang dialami sebagian warga. "Sejauh ini sudah ada berbagai pihak yang menyatakan komitmennya untuk membantu," jelasnya.
Pihak ketiga yang akan membantu, antara lain dari kalangan BUMN, BUMD, perbankan, dan juga beberapa SKPD di lingkungan Pemda Cilacap. "Setelah kami inventarisir, pihak ketiga ini bisa membantu penyaluran air bersih hingga 200 tangki," jelasnya.
Dengan kesiapan tersebut, Tri Komara memastikan, kegiatan penyaluran air bersih bisa terus berlangsung hingga musim kemarau berakhir. "Insya Allah, tidak ada masalah. Permohonan bantuan air bersih bisa tetap akan bisa kita layani hingga musim kemarau berakhir," katanya.