REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Geologi (PVMBG) mengungkapkan aktivitas erupsi Gunung Tangkuban Parahu terus menerus terjadi dan berlangsung tanpa jeda. Selain itu, tremor pun terus berlangsung dengan amplitudo 25 hingga 30 milimeter. Radius jarak yang tidak boleh didekati dari kawah adalah 1.5 km.
Status vulkanologi pun pada pukul 08.00 Wib ditingkatkan dari level I normal menjadi waspada. Kondisi erupsi bisa berubah tiba-tiba sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan.
Pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Geologi (PVMBG) pos pemantauan Gunung Api, Ilham Mardikaryanta mengungkapkan sejak erupsi kembali pada Kamis, (1/8) malam. Gunung Tangkuban perahu sudah mengalami erupsi empat kali.
"Kalau sejak pukul 00.00 Wib sampai sekarang erupsinya terus-menerus," katanya, Jumat (2/8). Sementara itu, ia mengatakan tremor yang terjadi terus-menerus dengan amplitudo 25 sampai 30 milimeter
Sebelumnya PVMBG melansir potensi bahaya erupsi adalah ancaman hujan abu serta hembusan gas vulkanik dengan konsentrasi berfluktuasi. Hal tersebut dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa pengunjung, pedagang serta masyarakat sekitar.
Erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah sendiri berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas. PVMBG akan terus mengevaluasi untuk mengantisipasi tingkat aktivitas dan potensi ancaman erupsi.
Masyarakat diminta mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada disekitar kawah aktif. Hal itu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.
Masyarakat pun diharapkan mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas. Pihaknya juga mengimbau tetap tenang, dapat beraktivitas seperti biasa.