REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Golongan Karya (Golkar) siap berkoalisi dengan siapa pun pada pemilu kepala daerah serentak 2020. Menurut Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, Golkar Jabar siap berkoalisi bukan hanya dengan partai sesama pengusung Joko Widodo-Maruf Amin pada Pemilu Presiden 2019.
"Bahkan, Golkar pun tidak berkeberatan jika harus bekerja sama dengan partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," kata Dedi, Kamis (1/8).
Dedi mengatakan, partainya tidak mempersoalkan kadernya akan berpasangan dengan siapa pun pada ajang demokrasi tersebut. Sebab, persaingan dua kekuatan politik di tingkat pusat sudah usai seiring ditetapkannya Joko Widodo-Maruf Amin sebagai pemenang.
Dengan begitu, kata dia, peta politik di tingkat bawah pun akan mencair sehingga tidak ada lagi kubu-kubuan. "Pilkada 2020 cair, enggak akan ada dua kutub lagi," ujar Dedi.
Hal ini pun, kata Dedi, menjadi angin segar bagi partai di tingkat bawah karena bisa lebih bebas dalam menentukan koalisi. "Cair berpasangan dengan siapapun," katanya.
Saat ditanya akan berkoalisi dengan partai mana, Dedi belum mau merinci lebih lanjut tentang arah partainya pada ajang demokrasi yang akan digelar tahun depan itu. Saat ini, partainya masih fokus menghadapi musyawarah nasional yang salah satu agendanya memilih ketua umum periode yang baru.
Dedi pun, meyakini suara dari kader dan pengurus Partai Golkar di Jawa Barat akan bulat mendukung Airlangga Hartarto. Bahkan, 90 persen suara DPD Partai Golkar di tingkat provinsi dan kabupaten/kota akan memilih sosok Airlangga. "Sudah 90 persen dukung Pak Arilangga Hartarto. Jabar tak ada masalah," katanya.
Bahkan, menurut Dedi, tokoh senior di partai Golkar pun diklaim sudah mendukung Airlangga. Di antaranya, Agung Laksono, Akbar Tanjung, Fahmi Idris, dan lainnya.
"Para sesepuh Golkar sudah mendeklarasikan dukungan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
