Kamis 01 Aug 2019 18:33 WIB

Tim Indonesia Optimistis Juara di Ajang Khon Kaen Games 2019

Khon Kaen Games diikuti 9.000 atlet di bawah slogan Persahabatan Tanpa Batas.

Event olah raga 22nd Thailand Sports School 2019 Khon Kaen Games resmi dibuka pada Selasa (30/7) malam.
Foto: Kemenpora
Event olah raga 22nd Thailand Sports School 2019 Khon Kaen Games resmi dibuka pada Selasa (30/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, KHON KAEN -- Kompetisi bagi Sekolah Khusus Olah raga (SKO) bertajuk 22nd Thailand Sports School 2019 Khon Kaen Games resmi dibuka pada Selasa (30/7) malam. Multievent antar SKO yang menggelar 21 cabang olah raga itu dibuka oleh Wakil Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, Dr. Panya Harnlamuang yang dimulai dari tanggal 30 Juli hingga 8 Agustus 2019 mendatang.

Tata cahaya, laser yang dipadukan oleh gemerlapnya kembang api, mengiring seremonial pembukaan yang berlangsung di Stadium Khon Kaen. Ajang ini diikuti lebih dari 9.000 atlet yang akan bersaing di bawah slogan "Persahabatan Tanpa Batas", dari 49 sekolah olah raga di ASEAN, seperti tuan rumah Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Brunei.

Baca Juga

Indonesia sendiri diwakili tiga sekolah olah raga, seperti SKO Ragunan Kemenpora, PPLP DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Untuk SKO Ragunan Kemenpora diikuti oleh 78 atlet yang mengikuti tujuh cabang olah raga seperti sepakbola, panahan, renang, atletik, gulat dan bola voli serta pencak silat.

photo
Event olah raga 22nd Thailand Sports School 2019 Khon Kaen Games resmi dibuka pada Selasa (30/7) malam.

Bayu Rahadian selaku CdM kontingen Indonesia mengatakan bahwa melalui Thailand Sport School Games ini sebagai ajang evaluasi, lantaran siswa SKO memang dipersiapkan untuk bertanding. "Kita mengharapkan prestasi yang terbaik dari anak didik kita, apa yang dicapai akan menjadi evaluasi kita kedepannya. Keberhasilan menjadi sebuah pemicu, namun kegagalan tentu akan dievaluasi,karena mereka memang disiapkan untuk siap bertanding dan berprestasi," ucapnya.

Sementara itu, Suryati, selaku Sekeretaris Deputi Pembudayaan Olah raga Kemenpora menilai persaingan diajang ini cukup ketat, meski demikian dirinya mendorong para wakil dari Indonesia harus optimis mempersembahkan prestasi di Negeri Gajah Putih itu. "Persaingan diajang ini memang cukup ketat, akan tetapi bukan membuat kita pesimis, namun sebuah langkah awal keoptimisan kita untuk membuktikan kemampuan dari pada atlet-atlet kita, untuk itu kami berharap anak-anak selalu semangat setelah dipertandingan pertama kita meraih kemenangan melalui cabang olahraga sepakbola, semoga itu bisa menular pada cabang olahraga lainnya," ucap Suryati.

Disisi lain, mantan atlet bulutangkis nasional Luluk Hadiyanto, memimpin kontingen Indonesia dalam defile opening ceremony. Bersama para atlet Merah-Putih, dengan langkah tegap melewati podium kehormatan, menjadi simbol keoptimisan kontingen Indonesia untuk berada di podium tertinggi ajang yang telah dihelat sejak 22 tahun lalu itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement