REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menjamin bahwa ibu kota yang baru akan bebas dari banjir. “Kita sudah siapkan master plan dan desain kota,” katanya saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (1/8)
Ia menjelaskan saat ini pemerintah terkait sedang melakukan peninjauan secara detail terkait persoalan banjir yang sering melanda ibu kota DKI agar tidak terjadi kembali di ibu kota baru. “Drainase akan jadi perhatian utama agar ibu kota baru tak banjir,” katanya.
Menurutnya, sebenarnya penyebab banjir di Indonesia bukan hanya diakibatkan oleh iklim, melainkan juga dari sisi sistem perancangan dan pembangunan infrastrukturnya. “Semua harus dipersiapkan dengan baik agar warga pun nyaman karena fasilitas yang ada,” ujarnya.
Ia menuturkan, sistem penampungan air harus ditinjau dan disesuaikan berdasarkan karakteristik masing-masing wilayah agar tidak terjadi banjir ketika terjadi luapan jumlah penduduk. Senada dengan Bambang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pihaknya juga telah meninjau sumber air di daerah ibukota yang baru. “Kami sudah menguji water resources dan menemukan ada dua potensi bendungan yang bisa dibangun disekitar pusat kota,” katanya.
Selain itu, Basuki juga telah menunjuk Dirjen Cipta Karya Imam S Ernawi agar membantu menyempurnakan konsep tersebut. Di sisi lain, baik Bambang maupun Basuki sama-sama menutup rapat terkait lokasi pasti ibu kota yang baru meskipun banyak isu bahwa Pulau Kalimantan yang menjadi tujuan utamanya.
Namun, Basuki sempat tidak sengaja mengatakan bahwa dalam merancang ibu kota ia akan memperhatikan wilayah kerja tambang karena lokasinya sangat berdekatan. “Lokasinya kira-kira, oh nanti kok saya malah ngomong,” kata Basuki.