Kamis 01 Aug 2019 17:31 WIB

Pos Indonesia Sasar Bisnis Global Logistik

Penyediaan jasa tersebut berlaku untuk dalam negeri maupun luar negeri.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono berfoto bersama dengan Direktur Keuangan dan Umum Eddi Santosa, Direktur Utama Pos Logistik Yuzon Erman, dan Managing Director Agritrade International Ng Say Pek usai menandatangani dokumen perjanjian kerjasama layanan ekspor dalam bentuk kredit supplier di Kantor Pusat Pos Indonesia, Kamis (1/8). Foto:Rahayu Subekti/Republika
Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono berfoto bersama dengan Direktur Keuangan dan Umum Eddi Santosa, Direktur Utama Pos Logistik Yuzon Erman, dan Managing Director Agritrade International Ng Say Pek usai menandatangani dokumen perjanjian kerjasama layanan ekspor dalam bentuk kredit supplier di Kantor Pusat Pos Indonesia, Kamis (1/8). Foto:Rahayu Subekti/Republika

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) akan melakukan perubahan dengan menyasar bisnis global logistik. Langkah pertama yang akan dilakukan saat ini, Pos Indonesia dan PT Pos Logistik melakukan kerja sama dengan perusahaan trading internasional yakni Agritrade International Ltd. ''Pos Indonesia akan melayani sektor riil dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan pasokan input bahan baku maupun untuk perdagangan dengan para eksportir luar negeri,'' kata Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono di Kantor Pusat Pos Indonesia, Kamis (1/8). 

Gilarsi mengatakan Agritrade International akan melakukan kerja sama dalam hal penyediaan jasa pembiayaan kredit supplier yang logistiknya akan ditangani Pos Indonesia Group. Dia memastikan penyediaan jasa tersebut berlaku untuk dalam negeri maupun luar negeri.  Untuk itu, dia mengatakan Agritrade International akan mengatur dan menyusun transaksi perdagangan Intemasional bagi para pelanggan Pos Indonesia. ''Ini baik untuk pelanggan kami di perusahaan BUMN, swasta nasional, maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan memasok kebutuhan barang dagangannya,'' tutur Gilarsi. 

Kerja sama tersebut juga ditandai dengan penandatanganan dokumen perjanjian kerjasama layanan ekspor dalam bentuk kredit supplier, Kamis (1/8). Gilarsi menilai kerja sama tersebut menandai transformasi Pos Indonesia dari layanan pos ke layanan yang diamanatkan oleh Universal Postal Union dalam program fasilitasi perdagangan. 

Gilarsi mengharapkan mengharapkan program tersebut dapat memberikan kontribusi positif bagi neraca perdagangan Indonesia. Selain itu, kata dia, juga untuk menciptakan lapangan kerja dan membantu membawa kesejahteraan bagi masyarakat di Indonesia.  Terlebih, Gilarsi menargetkan dengan adanya kerja sama tersebut maka Pos Indonesia juga dapat mendorong ekspor yang asalnya dari UMKM. "Bukan kreditnya yang difasilitasi tetapi lebih kepada bagaimana perdagangan ini bisa likuid sehingga orang bisa melakukan proses kredit," ungkap Gilarsi. 

Saat ini, Pos Indonesia memiliki jaringan yang sangat luas hingga 4.800 kantor pos online dengan jumlah titik layanan mencapai 58.700 titik dalam bentuk kantor pos, agen pos, mobile postal service, dan lainnya. Rahayu Subekti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement