Kamis 01 Aug 2019 11:57 WIB

BMKG Temukan 264 Titik Panas di Sumatra

Titik panas ditemukan berdasarkan hasil pantauan satelit.

Red: Nur Aini
Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Antara
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hasil pantauan satelit pada Kamis (1/8) pukul 06.00 WIB menunjukkan ada 264 titik panas yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Pulau Sumatra.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, jumlah titik panas (hotspot) paling banyak di Provinsi Riau yakni 126 titik. Daerah lain yang banyak hotspot antara lain Jambi sebanyak 53 titik, Summatera Selatan 30 titik, Bangka Belitung 14 titik, Lampung 19 titik, Kepri 8 titik, Sumatera Utara 5 titik, sedangkan Bengkulu, Aceh, dan Sumatera Utara masing-masing ada 3 titik.

Baca Juga

“Jumlah titik panas Riau memang melonjak dibandingkan sehari lalu, paling banyak di Pelalawan,” kata Staf Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin.

Dari 126 titik panas di Riau, paling banyak di Pelalawan yakni 51 titik. Kemudian ada juga di Indragiri Hilir 35 titik, Rokan Hilir 13 titik, Indragiri Hulu 9 titik, Siak 7 titik, Bengkalis 4 titik, Kampar dan Dumai masing-masing 3 titik, serta Rokan Hulu satu titik.

Dari jumlah tersebut ada 82 yang terindikasi kuat titik api Karhutla. Lokasi paling banyak di Pelalawan sebanyak 39 titik. Lokasinya berada di sebelah tenggara Kota Pekanbaru.

Akibatnya, hingga sekitar pukul 10.00 WIB Kota Pekanbaru terus diselimuti kabut asap Karhutla. “Asap di Pekanbaru ini kemungkinan berasal dari Pelalawan,” katanya.

Ia mengatakan angin berhembus dari arah tenggara sehingga asap mengarah ke Pekanbaru. Kondisi Riau masih sangat rawan terbakar karena hujan bersifat lokal dengan intensitas ringan hingga sedang. “Apalagi di Pelalawan, sama sekali tidak ada peluang hujan,” katanya.

Sementara itu, Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger mengatakan seluruh personel dari darat dan udara terus melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut dengan fokus utama di Pelalawan karena paling banyak titik api.

“Total ada lima heli yang dikerahkan ke Palalawan,” kata Edwar.

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menilai kondisi Karhutla di daerah berjuluk “bumi lancang kuning” itu belum sampai taraf mengkhawatirkan. Meski begitu ia meminta seluruh masyarakat harus ikut membantu pencegahan dan pemadaman kebakaran.

“Belum mengkhawatirkan, kalau mengkhawatirkan asap banyak,” kata Syamsuar kepada wartawan saat kunjungan kerjanya di Kabupaten Siak, Rabu (31/7).

Syamsuar yang juga menjabat Komandan Satgas Karhutla Riau mengatakan, Satgas kini fokus untuk segera memadamkan kebakaran lahan gambut di Kabupaten Pelalawan.

“Yang diharapkan segera padam di Pelalawan,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement