Rabu 31 Jul 2019 18:34 WIB

Peternak Indramayu Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Sapi Kurban

Jumlah sapi di Kab Indramayu masih sangat minim, tak cukup untuk kebutuhan kurban.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Reiny Dwinanda
Sapi kurban. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sapi kurban. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Peternak sapi lokal di Kabupaten Indramayu masih belum mampu memenuhi kebutuhan sapi kurban di daerah tersebut. Sampai saat ini, pasokan sapi kurban di sana sebagian besar dipenuhi dari daerah lain.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu, Joko Pramono, menyebutkan, kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Indramayu sebenarnya relatif stagnan. Dia menyebutkan, pada Idul Adha tahun lalu, kebutuhan sapi kurban sekitar 600 ekor dan domba atau kambing  2.000 ekor.

‘’Mayoritas dipenuhi dari daerah lain, seperti Blitar,’’ ujar Joko, Rabu (31/7).

Joko menjelaskan, kondisi itu terjadi karena jumlah peternak sapi yang ada di Kabupaten Indramayu masih sangat minim. Alhasil, sapi yang diternakkan di Indramayu hanya bisa memenuhi kebutuhan lokal sekitar 30 persen saja.

Joko mengatakan, Kabupaten Indramayu sebenarnya punya potensi yang besar untuk menjadi sentra peternakan sapi. Terlebih, Indramayu memiliki lahan pertanian yang luas sehingga mudah memperoleh pakan sapi.

Untuk menarik lahirnya peternak sapi baru, Kabupaten Indramayu dipercaya sebagai tuan rumah Kontes Ternak dan Ekspo Peternakan Jawa Barat 2019 beberapa waktu yang lalu. Dalam kegiatan tersebut diperkenalkan potensi-potensi yang ada di bidang peternakan.

"Kami berharap warga bisa mengetahui manfaat dari beternak hingga akhirnya mereka jadi tertarik,’’ tutur Joko.

Joko mengatakan, ia bangga mendengar adanya rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menjadikan Indramayu sebagai salah satu sentra peternakan sapi. Namun, rencana itu harus  dibarengi dengan segala hal penunjangnya, termasuk kesiapan masyarakat Indramayu.

"Alhamdulillah ada perhatian. Tapi masalahnya, masyarakat (Indramayu)  sudah siap belum," katanya.

Joko mengakui, minat masyarakat Indramayu untuk beternak sapi memang masih kurang. Salah satunya karena lamanya hasil yang didapat. Hal itu berbeda dengan menanam padi di sawah yang sudah bisa menghasilkan hanya dalam waktu tiga sampai empat bulan.

Meski demikian, ke depan, instansi tersebut akan terus berupaya mengajak warga untuk beternak sapi. Salah satunya dengan memberikan penyuluhan bagi mereka.

Sementara itu, dalam menghadapi Idul Adha mendatang, Joko mengimbau agar masyarakat teliti sebelum membeli hewan kurban. Dia menyatakan, masyarakat harus memastikan  hewan yang dibeli layak untuk dikurbankan.

"Pastikan hewan dalam ondisi sehat dan memenuhi syarat untuk kurban," katanya.

Joko mengungkapkan, penyakit seperti mata merah dan serangan virus sering kali menyerang hewan kurban. Untuk itu, instansinya akan melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban yang dipasarkan di Kabupaten Indramayu.

Terpisah, Bupati Indramayu, Supendi, mengungkapkan, Kabupaten Indramayu sangat memungkinkan untuk dilakukan pengembangan peternakan. Pasalnya, sebagai daerah pertanian, Indramayu memiliki sumber daya alam yang cukup banyak, baik rumput, jerami, dan dedaunan lainnya.

Untuk membantu pengembangan peternakan di Kabupaten Indramayu, Pemkab Indramayu segera menyalurkan bantuan bagi para peternak sekitar Rp 500 juta. Selain itu, Kabupaten Indramayu juga telah dilirik oleh investor yang akan mengembangkan peternakan sapi di Kabupaten Indramayu dengan membutuhkan lahan seluas 100 hektare.

"Kami optimis peternakan Indramayu akan terus menggeliat di tengah-tengah masyarakat dan ini menjadi modal besar agar para peternak memilki daya saing dengan lainnya," ujar Supendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement