Rabu 31 Jul 2019 17:39 WIB

Kerap Macet, Arah Puncak Disebut Butuh Jalan Baru

Kemenhub menyebut butuh jalan baru untuk menuju kawasan Puncak.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah kendaraan yang akan menuju puncak terjebak kemacetan di kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan yang akan menuju puncak terjebak kemacetan di kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji pembangunan jalan baru menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengadaan jalan diyakini dapat menjadi solusi konkret untuk mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Puncak.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi, mengatakan, langkah mengurai kemacetan yang kini dapat dilakukan Kepolisian hanya dengan rekayasa lalu lintas berupa buka tutup jalan. Seiring bertambahnya jumlah kendaraan, cara tersebut makin hari makin tidak efektif.

"Menurut saya, memang perlu ada jalan baru untuk jangka panjang. Membuka jalur Puncak 2 dan Puncak 3 dari Citeureup dan Jonggol," kata Budi saat ditemui di Jakarta, Rabu (31/7).

photo
Sejumlah kendaraan yang akan menuju puncak terjebak kemacetan di kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/6).

Menurut Budi, kebutuhan panjang jalan baru menuju kawasan puncak berbeda-beda. Melihat medan yang terjal, setidaknya untuk pembangunan satu jalur butuh hingga 100 kilometer. Namun, itu semua akan tergantung pada titik pintu masuk jalur serta kondisi medan yang akan dibangun jalan.

Selain jalan, Budi berpendapat pembangunan harus dibarengi dengan infrastruktur penunjang sehingga memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi. Kawasan rest area juga perlu dibangun untuk menampung kendaraan-kendaraan wisatawan yang melintas.

Terkait rencana ini, Kemenhub tidak sendirian. Budi mengaku telah membentuk kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam proyek pembangunan jalan baru menuju kawasan puncak.

"Semua akan kami lakukan survei bersama. Setelah itu, kami akan rapat koordinasi sehingga jelas apa yang akan dilakukan," katanya.

Budi mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sejauh ini telah melakukan kajian internal untuk pembangunan jalur puncak. Rencananya, hasil kajian tersebut akan disampaikan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada pekan depan. Menurut Budi, pemerintah harus segera menemukan solusi jangka pendek dan panjang terhadap kemacetan menuju Puncak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement