REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cagar budaya bangsa harus dijaga keberadaannya. Peran melestarikan cagar budaya itu juga bisa dijalankan pengembang properti.
Seperti halnya yang dilakukan PT Modernland Realty Tbk dalam menjaga cagar budaya Candra Naya di Jakarta. “Kita sebagai generasi penerus perlu menjaga eksistensi cagar budaya Candra Naya, sehingga dapat bermanfaat sebagai pusat sarana edukasi dan interaksi dalam kehidupan sosial masyarakat secara luas,” ujar HC & Legal Senior Managing Director PT Modernland Realty Tbk Dharma Mitra.
Candra Naya dibangun pada 1807 oleh Khouw Thian Sek. Bangunan ini digunakan sebagai perayaan atas kelahiran anaknya yang bernama Khouw Tjeng Tjoan pada 1808. Candra Naya memiliki fungsi sebagai rumah pengusaha dan bankir Cina yang bernama Khouw Kim An yang selama bertahun-tahun juga digunakan sebagai sekolah, pusat kesehatan dan sarana olahraga.
Dharma mengatakan, sebagai bagian dari bisnis perhotelan dan komersial, Modernland komitmen mengembangkan konsep heritage walk di area Candra Naya. Dengan begitu generasi mendatang dapat mempelajari arsitektur dan mengagumi kemegahannya.
Bangunan ini pernah mengalami kerusakan cukup parah dan nyaris runtuh. Modernland lalu merekonstruksi dan memugar Candra Naya. Situs budaya ini dibuka kembali untuk umum pada 2013. Melalui konsep Heritage Walk, para pengunjung bisa mendapatkan berbagai cita rasa kuliner lokal, oriental dan barat sambil menikmati cagar budaya Candra Naya.
Berkat upaya ini, Modernland mendapatkan anugerah CSR Indonesia Award 2019 untuk kategori Karsa Budaya Prima. Penghargaan untuk karya perusahaan dalam dukungannya terhadap pelestarian budaya ini diberikan di ajang CSR Indonesia Award 2019 yang digelar di Sanur, Bali, 30-31 Juli 2019.
Ikuti Whatsapp Channel Republika