Selasa 30 Jul 2019 18:33 WIB

Papandayan Normal Meski Tangkuban Perahu Erupsi

Suhu paling tinggi di kawah Papandayan sekitar 134 derajat Celsius.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ani Nursalikah
Kawah Gunung Papandayan
Foto: ANTARA
Kawah Gunung Papandayan

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Aktivitas Gunung Papandayan yang terletak di Kabupaten Garut sama sekali tak meningkat sejak erupsi terjadi di Gunung Tangkuban Perahu. Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Papandayan, aktivitas gunung api itu masih terpantau normal.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Papandayan, Momon mengatakan, pemantauan terus dilakukan setiap saat. Hingga saat ini, suhu paling tinggi di kawah Papandayan sekitar 134 derajat Celsius.

Baca Juga

"Gunung terpantau jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi lima-10 meter di atas puncak kawah," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (30/7).

Menurut dia, adanya erupsi gunung api tak akan memengaruhi aktivitas gunung lainnya meski lokasinya berdekatan. Setiap gunung yang aktif memiliki dapur magma masing-masing.

Karena itu, masyarakat atau wisatawan tak perlu khawatir untuk datang ke Papandayan. Ia menegaskan, status Papandayan masih aman.

Namun, ia merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Papandayan dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak beraktivitas dan menginap dalam kawasan bukaan kawah aktif yang ada di dalam kompleks Papandayan dalam radius 500 meter, serta ketika cuaca mendung dan hujan. Bukaan kawah aktif itu di antaranya Kawah Baru, Kawah Emas, Lawah Nangklak, dan Kawah Manuk/Balagadama.

Selain itu, masyarakat diimbau mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba. Letusan itu dapat terjadi tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanis yang jelas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement