Selasa 30 Jul 2019 17:30 WIB

Dokter Gigi yang Diduga 'Jegal' drg Romi Jalani Sidang Etik

LS adalah dokter gigi peserta CPNS yang nilai tesnya berada tepat di bawah drg Romi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Drg Romi Syofpa Ismael
Foto: Dok LBH Padang
Drg Romi Syofpa Ismael

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Sumatera Barat siang ini, Selasa (30/7) menggelar sidang etik untuk membahas dugaan pelanggaran etik dokter gigi LS terkait polemik drg Romi Syofpa Ismael.

LS adalah dokter gigi peserta CPNS yang nilai tesnya berada tepat di bawah drg Romi. LS diduga telah memberikan keterangan yang palsu kepada Panitia Seleksi CPNS 2018 sehingga nama drg Romi yang awalnya sudah lulus jadi dibatalkan.

"Sehubungan laporan dugaan pelanggaran kode etik Kedokteran Gigi Indonesia oleh LBH Padang yang dilakukan oleh drg LS terhadap tean sejawat karena telah memberikan pernyataan sesuai fakta, Komisi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi (MKEKG) Pengurus Wilayah PDGI Sumbar akan melaksanakan sidang etik," kata Sekretaris PDGI Sumbar Bursil.

Sekarang, drg LS sudah berstatus CPNS di lingkungan Pemkab Solok Selatan. LS mengisi posisi yang semula menjadi hak drg Romi. Yaitu untum formasi dokter gigi di Puskesmas Talunan, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Solok Selatan.

 

Pada sidang etik ini, MKEKG PDGI Sumbar akan menggali informasi dari drg LS. Bila terbukti melakukan pelanggaran, PDGI dapat menjatuhkan sanksi terhadap drg LS. Sidang ini sendiri dilaksanakan di Kantor PDG Sumbar di Jalan Batang Tarusan No 6 Padang Baru Timur.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement