REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis laporan munculnya titik panas se-Indonesia pada Senin, (29/7). Hasilnya, terdapat total 30 titik panas se-Nusantara dari pemantauan satelit LAPAN dengan tingkat kepercayaan 81-100 persen hingga pukul 18.00 WIB.
Kabag Humas BMKG, Akhmad Taufan Maulana menyebut ke-30 titik panas dengan kepercayaan hampir 100 persen tersebar di berbagai Provinsi. Namun mayoritas titik api atau sebanyak 26 titik berada di pulau Sumatera. Sisanya di pulau Kalimantan (1 titik), Jawa (2) dan Nusa Tenggara (1).
"Titik panas di Sumatra paling banyak di Provinsi Riau ada 41 titik. Lalu Jambi 19 titik. Pulau terbanyak kedua titik apinya di Kalimantan tepatnya di Provinsi Kalimantan Barat 5 titik di empat Kabupaten dan 8 titik di enam kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah," katanya pada Republika, Senin (29/7).
Jumlah titik panas kembali bertambah bila memakai pemantauan satelit dengan tingkat kepercayaan 71-80 persen. Tapi titik panas terbanyak lagi-lagi di Sumatra (31 titik). Menyusul berikutnya pulau Kalimantan (6), Jawa (5), Nusa Tenggara (2), Papua dan Maluku (1).
Lalu titik panas pada tingkat kepercayaan 61-70 persen rinciannya Sumatera (28 titik), Kalimantan (4), Jawa (2), Papua dan Maluku (3), Sulawesi (1), NTT (1). Selanjutnya, pada tingkat kepercayaan 51-60 persen, titik panas di Sumatera (21 titik), Kalimantan (2), Jawa (2), Papua dan Maluku (5), Sulawesi (1), NTT (1).
"Pengukuran menggunakan satelit Terra, Aqua, Suomi NPP milik LAPAN," ujarnya.
Diketahui, dalam sepuluh hari terakhir hingga Ahad, (28/7), daerah dengan titik api terbanyak yaitu Nusa Tenggara Timur (274 titik), Kalteng (265) dan Riau (157). Pemantauan itu dengan tingkat kepercayaan 51-100 persen.