REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Depresi karena istri nikah lagi, Sodikin (40) warga kampung Tambun Permata, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, nekat mengakhiri hidupnya. Sodikin bunuh diri dengan cara gantung diri di rumahnya sendiri pada Ahad (28/7).
Kasubag Humas Kapolres Metro Bekasi, mengatakan, Sodikin diketahui gantung diri setelah seorang rekannya sesama tukang servis AC datang ke rumahnya pada pukul 08.30 WIB. Ternyata didapati Sodikin sudah dalam kondisi tak bernyawa. Dia gantung diri dengan seutas tali tambang yang diikatkan ke langit-langit rumah lalu dililitkan ke leher.
Ibu tiri Sodikin, Carmin menuturkan, anaknya nekat gantung diri diduga karena masalah rumah tangga. Sebab, sekitar setahun lalu dia digugat cerai oleh istrinya yang kini berada di Subang, Jawa Barat.
"Dia makin depresi pas tahu istrinya nikah lagi, karena dia masih demen (sayang) tapi istrinya sudah nggak," ujar Carmin.
Carmin mengatakan, selama ini Sodikin memang tertutup perihal masalah rumah tangga. Dia tidak pernah menceritakannya kepada keluarga. "Kalau ditanya, dia nggak pernah mau jawab," ucap Carmin.
Sebelum ditemukan gantung diri, ujar dia, Sodikin masih sempat bercengkarama dengan warga sekitar di sebuah kedai kopi hingga pukul 23.00. "Sampai jam tiga subuh, bapaknya tidak dengar apa-apa. Ternyata pagi sudah ditemukan begitu (gantung diri)," kata dia.
Meski kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Tarumajaya, tapi pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jasad Sodikin. Pihak keluarga memutuskan membawa jasadnya langsung menuju kampung halaman di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Pihak keluarga pun telah membuat surat pernyataan. Surat itu ditulis oleh Ayah Sodikin. Dalam keterangannya, pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian Sodikin.
"Sekitar bulan Februari lalu, korban juga sempat mencoba untuk membakar diri, namun diketahui tetangga," kata Carmin membacakan isi surat pernyataan itu.