REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, menyebutkan, terdapat 27 titik api dengan derajat kepercayaan lebih dari 80 persen di beberapa provinsi di Indonesia. Titik api paling banyak terdapat di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
"Saat ini terpantau dari Satelit TerraAqua (LAPAN) terdapat 27 titik api, dengan derajat kepercayaan lebih dari 80 persen," kata Kepala Subbidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Siswanto, kepada Republika.co.id, Ahad (28/7).
Ia menjelaskan, titik api tersebut tersebar sebagian besarnya di Kalimantan Tengah, yakni ada 12 titik. Kemudian, diikuti beberapa titik di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kabupaten Pulang Pisau tercatat paling banyak terdapat titik api dengan tujuh lokasi," jelasnya.
Ia juga mengatakan penyebab yang dapat membuat tingkat kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan semakin meningkat. Hal itu, yakni perkembangan musim kemarau yang ditandai dengan terus meluasnya daerah dengan curah hujan rendah, suhu udara siang hari yang cukup panas berkelembapan rendah, dan kecepatan angin yang kuat.
Menurut Siswanto, di 27 titik itu sudah dilakukan pengecekan lapangan. Karena itu, ia menyebutnya sebagai titik api, bukan titik panas.
Ia menjelaskan, kalau titik panas merupakan titik yang baru diidentifikasi melalui citra satelit. "Di aplikasi Sipongi KLHK sudah groundcheck (ke 27 titik api tersebut," terangnya.