Ahad 28 Jul 2019 18:06 WIB

Pengelola: Objek Wisata Tangkuban Perahu Dibuka Besok

Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Perahu sejak erupsi terus berangsur menurun.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nidia Zuraya
Petugas membersihkan debu vulkanik di sekitar Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Ahad (28/7/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petugas membersihkan debu vulkanik di sekitar Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Ahad (28/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pengelola objek Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu mengungkapkan pada Senin (29/7) akan membuka kembali destinasi tersebut untuk kunjungan wisatawan. Pembersihan sisa material abu vulkanik dari erupsi yang terjadi Jumat (26/7) sore masih terus dilakukan.

Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola TWA Tangkuban Parahu, Putra Kaban mengatakan pihaknya akan kembali membuka objek wisata tersebut. Sebab aktivitas vulkanik Tangkuban Parahu terus menurus menurun.

Baca Juga

"Koordinasi dengan pihak vulkanologi, berdasarkan seismogram terlihat normal dan sejak kemarin normal," ujarnya, Ahad (28/7).

Ia memperkirakan jika malam hari pembersihan sisa abu vulkanik beres maka sudah bisa dibuka. "Kami sedang bersih-bersih. Hari ini selesai insyallah besok dibuka," ujarnya.

Menurutnya, aktivitas vulkanik sejak erupsi terus berangsur menurun. Pihaknya hari ini masih fokus membersihkan abu vulkanik yang menutupi kawasan puncak objek wisata.

Putra Kaban mengatakan pembukaan objek wisata dilakukan salah satunya agar pedagang bisa berjualan kembali. Mereka pun nanti dipersilahkan membersihkan abu vulkanik dari kios mereka masing-masing.

"1200 orang cari makan di sini, suka atau tidak suka mereka harus diutamakan. Apakah betul sudah clear dan clean, semua tergantung besok," katanya.

Dirinya menambahkan, pengunjung yang saat terjadi erupsi mengalami luka luka pengobatannya ditangani oleh pihak pengelola. Sedangkan tidak untuk pedagang yang berjualan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement