REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah (Kang Pisman) mulai berdampak pada sektor perekonomian. Hal itu yang terjadi di Bank Sampah Ceria Kecamatan Sukasari Kota Bandung.
Bank sampah yang terletak tak jauh dari Kantor Kecamatan Sukasari ini mampu menjual sampah hingga mencapai jutaan rupiah. Hingga kini tercatat transaksi di bank sampah ini mencapai Rp 7.000.000. Nilai tersebut setara dengan 6,05 ton sampah.
Sementara untuk jadwal penimbangan sampah di Bank Sampah Ceria sebanyak dua minggu sekali. Setiap penimbangan, sampah yang terjual fluktuatif.
Camat Sukasari Sarjani Saleh menyebutkan, saat ini pola pikir masyarakat Bandung mengenai sampah, khususnya di wilayah Sukasari sudah jauh lebih baik. "Sekarang masyarakat sudah buang sampah ke tempatnya. Mereka mengumpulkan sampah tersebut ke bank sampah," ujar Sarjani dalam siaran persnya.
Ia menilai, hadirnya bank sampah merupakan solusi ampuh untuk meminimlisir masalah sampah yang menjadi fokus utama persoalan di Kota Bandung.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku senang melihat perubahan cara masyarakat Bandung yang kini sudah lebih bijak dalam penanganan sampah. "Tentunya kehadiran Bank Sampah ini akan kita masifkan di kewilayahan," ujar Yana saat meninjau Bank Sampah Ceria.
Yana menyebutkan, perilaku bijak masyarakat dalam menyikapi sampah akan sangat membantu mewujudkan Kota Bandung yang bebas sampah di kemudian hari. Bank Sampah Ceria saat ini memiliki nasabah sebanyak 90 orang.
Bank sampah ini memiliki induk yakni Hijau Lestari. Data bank sampah ini bisa diakses melalui aplikasi smash. Untuk daftar harga di Bank Sampah Ceria, sampah plastik berupa ember plastik, bekas botol/gelas minum kemasan dan galon bekas memiliki nilai jual tertinggi di angka Rp 1.500 - Rp 2000 per kilogramnya.