Sabtu 27 Jul 2019 09:40 WIB

Aktivitas Tremor Gunung Tangkuban Perahu Menurun

Selain abu, embusan gas beracun masih berbahaya di sekitar kawah Tangkuban Perahu.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ani Nursalikah
Setelah sempat terjadi erupsi kecil, saat ini Gunung Tangkuban Parahu kembali normal, Sabtu (27/7).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Setelah sempat terjadi erupsi kecil, saat ini Gunung Tangkuban Parahu kembali normal, Sabtu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika mengatakan berdasarkan kondisi saat ini Gunung Tangkuban Perahu masih berpotensi terjadi erupsi. Namun, aktivitasnya cenderung menurun pasca-erupsi kemarin.

“Jadi kondisi terakhir Gunung Tangkuban Perahu terjadi penurunan aktivitas dibanding tadi malam. Kalau ukurannya tadi malam tremor 15-20 mm sekarang sudah menurun,” kata Gede dalam konferensi persnya di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Sabtu (27/7).

Baca Juga

Ia menuturkan, berdasarkan data pemantauan, aktivitas Gunung Tangkuban Perahu masih belum stabil dan dapat berubah sewaktu-waktu. Namun, indikasi saat ini potensi untuk terjadinya erupsi besar belum teramati.

Untuk pemantauan secara visual, ia menyebutkan belum dapat teramati. Sebab kawasan sekitar kawah masih ditutup karena dinilai masih rawan dengan aktivitas vulknologi gunung tersebut.

Tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Perahu tercatat masih Level 1 (Normal). Evaluasi tetap dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan tingkat ancamannya.

Selain abu, embusan gas beracun juga masih berbahaya di sekitar titik kawah yang meletus. Oleh karenanya ia mengimbau masyarakat tidak mendekati kawah dengan radius 500 meter dari Kawah Ratu.

“Ancaman bahaya yang paling mungkin terjadi saat ini berupa embusan gas vulkanik dengan konsentrasi berfluktuasi di sekitar Kawah Ratu yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa pengunjung, pedagang, masyarakat sekitar, bila kecenderungan konsentrasi gas-gas vulkanis tetap tinggi serta erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas,” ujarnya.

Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devi K. Syahbana menambahkan  aktivitas erupsi Gunung Tangkuban Perahu dinilai tidak memicu erupsi di gunung lainnya di Jawa Barat, termasuk aktivitas geologi lainnya seperti gempa bumi.

“Kalau di dunia memang ada kemungkinan erupsi memicu gempa bumi. Tapi untuk yang erupsi besar sekali. Erupsi Tangkuban Perahu ini kecil sekali. Bahkan bisa diabaikan kemungkinan reaksi ke sesar lembang," ujar Devi.

Gunung Tangkuban Perahu ini merupakan gunung api aktif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Erupsi Gunung Tangkuban Perahu ini terjadi setelah terakhir tercatat pada 6 Oktober 2013.

Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi pada Jumat (26/7) sore kemarin. Erupsi ini menimbulkan abu vulkanis yang terpantau mencapai 200 meter di atas puncak kawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement