Jumat 26 Jul 2019 20:38 WIB

Erupsi Tangkuban Perahu tak Didahului Peningkatan Kegempaan

PVMBG menyebut erupsi Tangkuban Perahu sebagai erupsi freaktif.

Detik-detik Tangkuban Perahu alami erupsi
Foto: Istimewa
Detik-detik Tangkuban Perahu alami erupsi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat pukul 15.48 WIB tidak didahului oleh peningkatan kegempaan vulkanis. PVMBG menyebut erupsi Tangkuban Perahu sebagai erupsi freaktif.

"Seperti saat ini, erupsi sebetulnya tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanis hanya gempa-gempa embusan," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nia Khaerani, kepada wartawan, Jumat (26/7).

Baca Juga

Oleh karena itu, kata Nia, peristiwa yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu saat ini ditafsirkan olehnya sebagai erupsi freaktif. "Jadi kalau erupsi freaktif itu dari segi intensitas dia tidak akan membesar, seperti tadi (erupsi) yang terjadi mudah-mudahan tidak akan terjadi yang lebih besar dari kejadian tadi," kata dia.

Nia mengatakan, erupsi terakhir Gunung Tangkuban Parahu terjadi pada Februari dan Oktober 2013 dan untuk saat ini statusnya level normal. "Ya, statusnya level normal karena aktivitas erupsinya cenderung menurun tapi ikuti perkembangan dari kami. Kalau ada perubahan pasti akan kami informasikan," kata dia.

PVMBG juga menyatakan erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, telah menurun. "Kondisi saat ini, berdasarkan pemantauan visual dari kawah erupsi telah menurun," kata Nia.

Nia mengatakan, embusan masih berlangsung tapi warna hembusan kolomnya sudah berwarna putih yang artinya material yang dikeluarkan hanya didominan gas dan uap air dan tidak terdeteksi adanya batuan yang terbawa ke permukaan. Selain erupsi yang menurun, kata Nia, kegempaan di Gunung Tangkuban Parahu saat ini juga mengecil yakni amplitudonya menjadi 15 milimeter.

"Kami juga imbau kepada masyarakat dan wisatawan yang mau berkunjung ke Tangkuban Parahu agar ditunda dulu hingga kondisi aman. Rekomendasi dari kami agar tidak berkegiatan radius 2 km dari kawah aktif," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement