REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, di perbatasan Kabupetan Bandung Barat dan Subang, Jawa Barat, untuk mewaspadai erupsi yang terjadi. Presiden meminta masyarakat menaati instruksi yang disampaikan aparat.
"Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu waspada, ikuti semua yang disampaikan aparat," jelas Jokowi usai menghadiri pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf di Restoran Seribu Rasa Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).
Sebelumnya diberitakan, Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi pada Jumat (26/7) sore. Pantauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tinggi abu erupsi mencapai 200 meter dari puncak gunung.
Sejumlah pengunjung menikmati pemandangan kawah Ratu di puncak gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, jawa Barat, Ahad (26/6).
Kasubbid Mitigasi Gunung Api (MGA) Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani mengatakan abu vulkanik dari erupsi Gunung Tangkuban Parahu ini menyebar ke wilayah sekitar. Terpantau sebaran abu vulkaniknya mencapai 4 kilometer.
Ia pun meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik. Termasuk mewaspadai sebaran abu vulkanik.
Kepala PVMBG Kasbani menuturkan erupsi Gunung Tangkuban Parahu (Kawah Ratu), Jawa Barat terjadi pada pukul 15.48 WIB. Berdasarkan pantauan kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak gunung setinhhi 2.284 meter di atas permukaan laut.
Ia menuturkan saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada Status Level I (Normal). Pihaknya pun mengeluarkan beberapa rekomendasi menindaklanjuti erupsi yang terjadi.
Ia meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu juga pengunjung, wisatawan, dan pendaki untuk tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas karena dikhawatirkan membahayakan.