Kamis 25 Jul 2019 22:45 WIB

Datangi MAN 1 Sukabumi, Kapolda: Mereka Antiradikalisme

Kedatangan Kapolda Jabar ke MAN 1 Sukabumi terkait pengibaran bendera tauhid.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andri Saubani
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengunjungi MAN 1 Kabupaten Sukabumi dan menilai pelajar disana anti radikalisme, Kamis (25/7).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengunjungi MAN 1 Kabupaten Sukabumi dan menilai pelajar disana anti radikalisme, Kamis (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi mendatangi MAN 1 Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/7) siang. Kedatangannya sebagai bagian dari kunjungan kerja ke wilayah hukum Polres Sukabumi.

Sebelumnya, MAN 1 Kabupaten Sukabumi menjadi topik pembicaraan hangat setelah adanya berita pengibaran bendera tauhid di sekolah. "Bagi saya, MAN 1 Sukabumi ini sekolah juara dan akan tetap dipertahankan serta mereka antiradikalisme," ujar Rudy kepada wartawan.

Baca Juga

Rudy mengimbau masyaraka mari sama-sama membina sekolah ini karena merupakan masa depan buat bangsa dan negara. Dalam kesempatan itu Kapolda mengatakan kedatangannya ke sekolah MAN 1 Kabupaten Sukabumi adalah sebagai takdir Allah dan bukan hanya karena adanya atensi pada permasalahan di sekolah tersebut.

Rudy menerangkan, terkait masalah informasi MAN 1 Sukabumi di media sosial belum dipastikan hoaks atau tidak. Hal ini dikarenakan kejadiannya ada namun anak-anak belum mengetahuinya.

Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Sukabumi Fahirudin mengatakan, kehadiran kapolda ke sekolahnya merupakan pelajaran yang sangat berharga. "Pihak sekolah akan turun langsung ke bawah melakukan pembinaan kepada pelajar," imbuh dia kepada wartawan.

Sehingga kata Fahirudin, para pelajar di sekolahnya akan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Terkait informasi di media sosial mengenai pengibaran bendera, ia mengatakan semuanya telah diterangkan oleh aparat penegak hukum.

"Sekolah kami tidak sesuai dengan yang dituduhkan di medsos," kata Fahirudin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement