REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Para mahasiswa asing yang mengikuti kegiatan Internasional Summer Course (ISC) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), mengaku sangat senang bisa mempelajari tradisi dan budaya masyarakat Banyumas.
"Melalui kegiatan ISC UMP ini, para mahasiswa asing belajar membuat tempe, menggoreng mendoan, belajar tari dan berbagai kegiatan lain yang menyangkut tradisi dan budaya masyarakat Banyumas,'' jelas Ketua Pelaksana ISC 2019 Novi Haryanti MPd, Kamis (25/7).
Dia menyebutkan, para mahasiswa asing tersebut mengikuti kegiatan ISC selama dua pekan. Mereka antara lain berasal dari Malaysia, Pilipina, Sudan dan Turki. ISC yang secara rutin diselenggarakan UMP setiap tahun, pada tahun ini mengambil tema 'Traditional Herbal Medicine and Cosmetic'.
''Saya menangkap kesan, para mahasiswa asing ini sangat tertarik dengan berbagai hal yang menyangkut kebiasaan masyarakat Banyumas. Bahkan saat meninjau perajin pembuat tempe, mereka tanpa ragu-ragu juga ikut berlatih bagaimana membuat tempe. Termasuk saat menggoreng mendoan,'' katanya.
Novi menjelaskan, selama pelaksanaan ISC, para mahasiswa asing tersebut memang tidak hanya melakukan kegiatan dalam ruang kuliah. Melainkan juga melakukan kegiatan di luar kampus UMP, dengan mengunjungi berbagai sentra kerajinan dan menyaksikan berbagai kegiatan kesenian di Banyumas.
Terkait dengan tema 'Traditional Herbal Medicine and Cosmetic', Novi menyatakan, para mahasiswa asing tersebut juga mendapat kuliah dari beberapa dosen Fakultas Kedokteran UMP, Fakultas Farmasi dan Fakultas Pertanian. ''Selain itu, mereka juga diajak berkunjung ke berbagai sentra perajin jamu yang ada di Banyumas,'' katanya.
Seorang mahasiswi asing dari Malaysia, Nurul Shahirah Binti Zaihan, mengaku kegiatan ISC yang sudah dia ikuti selama sepekan terakhir ini, telah memberi kesan yang sangat mendalam. ''Selama berada di sini, saya banyak belajar hal-hal baru. Bukan hanya soal herbal medicine, tapi juga tentang budaya masyarakatnya,'' katanya.