REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menilai, pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Rabu (24/7) tidak lantas menjadi pintu masuk bagi Gerindra ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Dia menyebut, pertemuan itu tak bisa langsung dikaitkan dengan masuknya Gerindra dalam koalisi. "Kenapa harus masuk Gerindra dalam koalisi, alasannya apa?" kata Plate di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Rabu (24/7).
Plate meyakini, saat ini KIK sudah cukup kuat sehingga, koalisi tidak pernah berpikir tentang penambahan anggota baru untuk memperkuat. Justru, dengan adanya anggota baru, Plate mengkhawatirkan, koalisi menjadi terlalu gemuk dan tidak efektif karena perlu penyesuaian ulang.
"Bagaimana mengajak orang dari luar untuk solid kalau dari luar bertentangan dari program," kata Plate.
Plate pun mengulas bagaimana sikap Gerindra selama sembilan bulan masa kampanye menjelang pemilu dengan perbedaan visi dsn misi. Gerindra dianggapnya sangat sering 'merendahkan' Jokowi.
"Gerindra ambil keputusan di rapatnya untuk bergabung boleh, ngambil keputusan terap ada di luar boleh, kami hormati. Tapi kalau mau bergabung tergantung kami," ujarnya menegaskan.
Terkait pertemuan sendiri, Plate memaknai pertemuan itu sebagai suatu pertemuan antardua pimpinan yang menjalani relasi. "Politik KLBK, kenangan lama bersemi kembali. Kenangan lamanya itu apa, persahabatannya itu baik, persahabatan yang baik itu dikenang kembali dan dilaksanakan sekarang supaya berbaikan dalam persahabatan itu," kata Plate.