REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA SELATAN -- Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bersama SAR Hidayatullah lebih dari tiga hari lamanya menantikan cuaca yang mendukung untuk menyalurkan bantuan logistik pasca gempa yang melanda Halmahera Selatan.
"Setelah berhari-hari menunggu cuaca mendukung, akhirnya tim bisa berangkat pada Senin (22/7) menuju Desa Kurunga, Kecamatan Joronga, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Sebelumnya BMH dan SAR Hidayatullah sempat datang dan melakukan survey lapangan," terang Koordinator Lapangan Relawan BMH-SAR Hidayatullah di Halmahera Selatan, Murdianto, Rabu (24/7).
Ia mengungkapkan, untuk menuju Desa Kurunga, tim harus menempuh perjalanan selama tujuh jam dengan menggunakan perahu dari Posko BMH di Saketa, Kecamatan Gane Barat, Halmahera Selatan.
"Alhamdulillah perjalann lancar, dan, masyarakat menyambut sigap kedatangan tim relawan. Tak lama kemudian, masyarakat mempersilakan kepada tim BMH dan SAR Hidayatullah untuk menjadikan Masjid Nurul Hidayah sebagai posko utama di Desa Kurunga," imbuh Murdianto dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/7).
Trauma healing oleh anggota relawan BMH-SAR Hidayatullah di Desa Kurunga, Kecamatan Joronga, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Penyaluran pun dapat dilaksanakan dengan baik. “Sebanyak 183 KK dengan total penduduk 756 jiwa itu mendapat bantuan dari BMH yang dipercaya masyarakat untuk membantu masyarakat korban gempa di Halmahera Selatan,” tuturnya.
Ia mengemukakan, masyarakat sangat terbantu dengan kehadiran BMH dan SAR Hidayatullah yang sudah kali kedua hadir di desa ini. "Kali pertama tiga hari gempa bersama Kapolres Halmahera untuk mendata dan memberikan pertolongan pertama. Kedatangan kita kali kedua untuk mengantarkan logistik bantuan," paparnya.
Selain bantuan logistik dan evakuasi, tim relawan juga memberikan trauma healing, terutama anak-anak, yang hingga hari ini masih trauma berat, di mana mereka lebih memilih tidur di kemah-kemah atau tenda darurat.