Rabu 24 Jul 2019 15:05 WIB

12 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Kekeringan

Daerah terdampak kekeringan mencapai 12 kecamatan yang tersebar di 36 desa

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Christiyaningsih
Krisis air bersih (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Krisis air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah daerah yang mengalami kekeringan di Kabupaten Sukabumi bertambah banyak. Hingga mendekati akhir Juli ini diperkirakan jumlah wilayah terdampak kekeringan mencapai 12 kecamatan.

"Saat ini daerah terdampak kekeringan mencapai 12 kecamatan yang tersebar di 36 desa," ujar Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, Rabu (24/7).

Baca Juga

Belasan kecamatan itu meliputi Gegerbitung, Gunungguruh, Cisaat, Cibadak, Cicurug, Parungkuda, Cikembar, Warungkiara, Bantargadung, Palabuhanratu, Cisolok, dan Ciracap. Menurut Eka, daerah tersebut dilaporkan memang rawan mengalami air bersih seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ia mengatakan pada 16 Juli lalu, Pemprov Jawa Barat telah melakukan rapat siaga kekeringan. Rencananya akan keluar surat keputusan (SK) Gubernur Jabar tentang siaga darurat kekeringan per 16 Juli 2019. Namun hingga kini SK tersebut belum dikeluarkan.

Eka menuturkan jika SK tersebut diterbitkan maka Pemkab Sukabumi akan menetapkan hal serupa. Sebabnya penetapan status siaga kekeringan mengacu pada penetapan di tingkat provinsi.

Meskipun belum ada SK siaga kekeringan, BPBD telah berupaya menangani wilayah terdampak kekeringan terutama warga yang kesulitan air bersih. Selain BPBD, pasokan air bersih juga dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi dan PDAM Kabupaten Sukabumi.

Khusus BPBD, lanjut Eka, wilayah yang sudah dipasok air bersih di antaranya Kecamatan Gunungguruh, Palabuhanratu, Gegerbitung, Cisolok, dan Simpenan. Terakhir pendistribusian air bersih disalurkan ke Kampung Pasirkuda, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung.

Pasokan air bersih yang diberikan mencapai 10 ribu liter atau dua tangki untuk satu desa. Menurut Eka, hingga pertengahan Juli ini BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 12 tangki.

Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan belum semua kecamatan melaporkan dampak kekeringan kepada BPBD. Total desa dan kelurahan di Kabupaten Sukabumi mencapai 386.

Pada awal Juli lalu, jumlah wilayah terdampak kekeringan baru tujuh kecamatan. Namun data terakhir meningkat menjadi 12 kecamatan.

Daeng menuturkan keluhan warga yang mengalami kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih sebagian sudah ditanggapi pemerintah dengan menyalurkan pasokan air bersih. Pendistribusian air bersih dilakukan secara bergiliran dengan armada tangki air yang dimiliki BPBD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement