REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 25 ribu jiwa warga terdampak bencana kekeringan, di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah menerima bantuan air bersih dari PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV. Total bantuan air bersih yang disalurkan kepada 25 ribu warga terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Wonogiri ini mencapai 600 ribu liter atau setara dengan 120 tangki berkapasitas 5 ribu liter.
Unit Manager Communication, Relations and CSR Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari mengungkapkan, ketiga kecamatan sasaran penyaluran air bersih ini meliputi Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito dan Kecamatan Giritontro.
Ketiga kecamatan tersebut merupakan wilayah terdampak bencana kekeringan paling parah, akibat musim kemarau di Kabupaten Wonogiri, kali ini. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak delapan kecamatan di wilayah Kabupaten Wonogiri bagian selatan telah terdampak kekeringan.
"Namun dampak terparah dialami oleh warga yang ada di Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito serta Kecamatan Giritontro," ungkap Andar, di Semarang, Selasa (23/7).
Puncak musim kemarau tahun 2019 di wilayah Kabupaten Wonogiri masih akan berlangsung pada bulan Agustus hingga September 2019 nanti. "Bantuan air bersih sebanyak ini mulai disalurkan kepada warga yang membutuhkan, terhitung sejak Sabtu (20/7) kemarin dengan alokasi mencapai 120 tangki air bersih," ucap Andar.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Wonogiri, Joko Hutomo mengamini, dampak kekeringan yang pada musim kemarau kali ini memang sudah dirasakan oleh warga Wonogiri Selatan.
Kebetulan mayoritas mata pencaharian masyarakat di wilayah Wonogiri Selatan adalah petani. Sehingga warga mengalami paceklik dan akses air bersih bagi kebutuhan sehari- hari sangat minim.
Sebagian lahan pertanian mereka saat ini sudah mulai mengering, sehingga sangat berpengaruh kepada kemampuan masyarakat. Selama kemarau, mereka terpaksa harus membeli air bersih demi mencukupi kehidupan sehari- hari.
Selain melakukan asesment, masih jelas Joko, BPBD Kabupaten Wonogiri selanjutnya juga mengawasi dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten guna menyalurkan bantuan yang diberikan PT Pertamina tersebut.
"Sehingga bantuan yang diberikannini akan tepat sasaran dan tepat manfaat bagi mereka yang sudah sangat membutuhkan di wilayah kecamatan terdampak parah," tandasnya.
Sementara itu, perwakilan warga Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, Wardi mengungkapkan, bantuan air bersih PT Pertamina ini sangat meringankan beban masyarakat yang saat ini sangat membutuhkan air bersih.
Kekeringan yang terjadi saat ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu dan hingga saat ini dampak kekeringan pun kian meluas di wilayah desanya.
"Bahkan ada warga yang terpaksa harus menjual ternaknya demi bisa membeli air bersih bagi kebutuhan sehari- hari," tambahnya.