Selasa 23 Jul 2019 16:25 WIB

Polri: Pelaku Bom Gereja Filipina Pasutri Asal Indonesia

Pasutri asal Indonesia itu teridentifikasi berdasarkan keterangan pelaku lainnya.

Rep: n Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Foto: Antara/Reno Esnir
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi pelaku penyerangan bom di Gereja Katolik, di Pulau Jolo, Filipina pada Ahad 27 Januari 2019. Polisi menyebutkan bahwa pelaku bom bunuh diri merupakan pasangan suami istri asal Indonesia.

“Iya benar (suami istri asal Indonesia), atas nama Rullie Rian Zeke dan Zulfan Handayani Saleh,” kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi dalam pesan tertulis, Selasa (23/7).  

Baca Juga

Menurut Dedi, pengungkapan identitas pelaku bom bunuh diri belum berdasarkan hasil tes DNA yang dilakukan kepolisian terhadap temuan dua potong kaki, melainkan dari keterangan tersangka lainnya yang telah diamankan. 

“Keterangan dari tersangka Novianto yang sudah ditangkap dan lima orang tersangka WN Filipina yang sudah ditangkap oleh kepolisian setempat,” kata Dedi.  

Namun kata Dedi, polisi akan mencocokkan DNA kedua pasangan suami istri tersebut dengan keluarga mereka di Makassar, Indonesia. “Data hasil DVI akan dicocokkan dengan keluarga tersangka di Makassar dulu,” kata Dedi.

Selain keterangan dari lima tersangka kata, Dedi, identitas bomber gereja Filipina ini juga terungkap setelah ditangkapnya anggota JAD Sumatra Barat Novendri dan anggota JAD Kalimantan Timur Yoga. Keduanya ditangkap di Malaysia pada Juni 2019 lalu. 

Adapun kedua pasangan suami istri pelaku bom bunuh diri ini merupakan deportan dari Turki pada Januari 2017 lalu. Yang masuk ke Filiphina melalui jalur ilegal.   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement