REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengimbau agar seluruh panitia Idul Adha di Jakarta tidak menggunakan kantong Plastik Sekali Pakai (PSP). Apalagi menggunakan kantong plastik kresek hitam pada saat membagikan daging kurban.
"Kami imbau agar panitia kurban menggunakan wadah yang ramah lingkungan," ujar Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Andono Warih, dalam siaran persnya, Selasa (23/7).
Ia memberikan saran untuk mengganti kantong plastik dengan daun pisang, daun talas, besek bambu, besek daun kelapa, besek daun pandan, atau bahan ramah lingkungan lainnya yang mudah ditemui. Sebab, kantong plastik itu akan menjadi sampah dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alamiah.
Selain itu, kantong plastik kresek hitam merupakan hasil dari proses daur ulang plastik bekas pakai yang mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan. Imbauan tidak menggunakan kresek hitam, Andono mengatakan, sudah digaungkan pemerintah sejak lama.
Pada 2009, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis peringatan publik tentang bahaya kantong plastik kresek hitam. Kantong plastik kresek berwarna, terutama hitam, kebanyakan proses daur ulangnya tidak diketahui riwayat seperti bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, kotoran hewan, ataupun kotoran manusia.
Selain itu, dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan. Andono berharap Idul Adha kali ini menjadi bagian dari kampanye ramah lingkungan.
"Idul Adha masih beberapa pekan ke depan, masih ada waktu yang cukup bagi panitia untuk mempersiapkannya dengan baik. Agar lebih thoyib ibadah kurbannya," kata Andono.