Selasa 23 Jul 2019 12:01 WIB

Nelayan Karawang Terpaksa Cari Ikan ke Daerah Lain

Langkah ini dilakukan para nelayan akibat laut tercemari limbah minyak.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Warga mengumpulkan tumpahan minyak (Oil Spill) yang tercecer di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Warga mengumpulkan tumpahan minyak (Oil Spill) yang tercecer di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tumpahan minyak mentah (crude oil) yang berasal dari kegiatan eksplorasi Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Blok YY A, lepas Pantai Cilamaya, Kabupaten Karawang, semakin mengarah ke bagian barat. Salah satunya, terlihat mengendap di pesisir Pantai Sedari dan Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya. Akibatnya, para nelayan khawatir dengan ceceran minyak tersebut.

Ketua Rukun Nelayan Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Wanusuki, mengatakan, banyak nelayan yang khawatir dengan kondisi ini. Sebab, ceceran minyak mentah ini, telah mencemari perairan yang menjadi lokasi mencari rajungan bagi para nelayan. "Sebenarnya, aktivitas nelayan masih normal. Karena, nelayan kita masih melaut," ujar Wanusuki, kepada Republika.co.id, Selasa (23/7).

Akan tetapi, ada pergeseran daerah tujuan menangkap rajungan. Biasanya, akrivitas penangkapan dilakukan di sekitaran lepas Pantai Cemarajaya. Sudah tiga hari ini, bergeser ke daerah yang agak jauh dari lokasi yang tercemar.

Apalagi, lokasi yang ada ceceran minyak mentahnya, telah diisolasi oleh pihak Pertamina. Sehingga, tidak ada nelayan yang boleh mendekat.

Adapun jumlah nelayan di Cemarajaya ini, mencapai 180 orang. Terdiri dari 60 juragam kapal, serta, 120-nya merupakan ABK. Meskipun aktivitas nelayan tetap normal, ada kekhawatiran mengenai terjadinya tumpahan minyak mentah ini. "Kalau nelayan rajungan, sampai saat ini masih memeroleh hasil tangkapannya. Tapi, nelayan ikan, sudah dua hari ini tangkapannya kosong," ujar Wanusuki.

Sementara itu, Wahyudin (47 tahun) nelayan setempat, mengaku, selain dibibir pantai, tumpahan minyak mentah juga masih terlihat mengapung di atas permukaan air laut. Kondisi ini, menyulitkan nelayan untuk menebarkan jaring. "Kalau jaring terkena minyak, sangat susah membersihkannya. Karena lengket," ujarnya.

Secara terpisah, Vice President Relations Pertamina PHE ONWJ, Ifki Sukarya, mengatakan, ceceran minyak mentah yang mencemari Pantai Sedari hingga Cemarajaya, akan diangkut untuk dimusnahkan. Pemusnahannya, melibatkan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), Citereup, Bogor. "Minyak mentah ini, kita tampung dulu di Sedari. Untuk selanjutnya, dibawa ke PPLI," ujarnya.

Ifki menyebutkan, tumpahan minyak mentah ini, di sejumlah titik telah dibersihkan. Seperti, di Sedari dan Tambaksumur. Sedangkan, wilayah lain yang juga terdampak, seperti Muara Gembong dan Cemarajaya, hari ini sedang dalam proses pembersihan. Pembersihan ini, dibantu oleh masyarakat sekitar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement