Senin 22 Jul 2019 21:49 WIB

Basarah: Nasionalis, Islam, dan TNI Harus Kompak

Basarah menuding ada pihak-pihak yang ingin mengubah ideologi Pancasila.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Basarah.
Foto: MPR
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Basarah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menegaskan, kaum Nasionalis, Islam, dan TNI, harus kompak dan terus mengawal negara Indonesia ke depan. Menurutnya, adanya upaya-upaya untuk mengubah ideologi Pancasila dan bentuk negara Indonesia.

"Kaum nasionalis, Islam, dan TNI memiliki peran besar dan strategis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dan penyusunan konstitusi sebagai dasar negara," kata Ahmad Basarah dalam sambutannya ketika membuka diskusi "Dialog Peradaban Bangsa: Siapa melahirkan Republik Harus Berani Mengawalnya" di kantor PA GMNI, Cikini, Jakarta, Senin (22/7).

Baca Juga

Menurut Ahmad Basarah, ketiga unsur tersebut yakni, Nasionalis, Islam, dan TNI, menjadi garda terdepan bangsa saat ini dalam menghadapi upaya dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesial (PA GMNI) ini menjelaskan, pada pemilu 2019, menjadi sarana dari kelompok tertentu untuk mengkapitalisasi isu nasional yang sesungguhnya sudah final.

"Misalnya, mempersoalkan pertentangan relasi agama dan negara, mempertentangkan relasi antara nasionalis dan religius, dan sebagainya," katanya.

Basarah melihat, ada pihak yang berupaya ingin mengubah konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi negara dalam bentuk yang lain.

Diskusi peradaban bangsa yang diselenggarakan PA GMNI ini menghadirkan pembicara, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto..

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement