REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Krisis air bersih akibat dampak musim kemarau yang dialami sebagian warga di Kabupaten Sragen, turut mengundang keprihatinan PT PLN.Melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta, PT PLN menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 300 ribu liter untuk warga terdampak di daerah tersebut.
"Melalui program PLN Peduli, kami siapkan bantuan 60 tangki air bersih, yang tiap tangki berkapasitas 5 ribu liter," ungkap Manager PLN UP3 Surakarta, Mundhakir, Ahad (21/7).
Penyaluran bantuan air bersih PLN Peduli ini, jelasnya, telah dikoordinasikan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen. Sebagian bantuan air bersih di antaranya sudah sudah disalurkan kepada warga terdampak krisis air bersih di wilayah Dusun Dukuh,Desa Galeh,Kecamatan Tangen.
Selain itu babtuan air bersih tersebut juga telah disalurkan ke warga terdampak di wilayah Desa Jenar,Kecamatan Jenar. "Total warga yang menerima bantuan air bersih ini mencapai 391 Kepala Keluarga (KK)," kata Mundhakir dalam keterangan pers melalui humas PLN Unit Induk Distribusi (IUD) Jateng dan DIY.
Ia menambahkan, untuk lokasi penyaluran bantuan air bersih dari PLN beserta jadwalnya ditentukan oleh BPBD Kabupaten Sragen. Karena BPBD setempat yang memiliki data pemetaan daerah krisis air bersih berikut peta lokasi yang harus ditempuh bagi penyaluran bantuan air bersih ini. "BPBD Sragen juga mencari sumber mata air permanen untuk sumur bor, sehingga mata rantai kekeringan bisa dipangkas," ungkapnya.
Mundhakir menjelaskan, PLN terus berkomitnen untuk bisa berkontribusi dalam membantu masyarakat yang memang sedang kesulitan air bersih.
Kondisi Waduk Botok yang mengering di Kedawung, Sragen, Jawa Tengah
Apalagi, air merupakan sumber kehidupan utama. Ke depan, ia juga berharap dari BPBD Kabupaten Sragen dapat membantu menemukan sumber air. Sehingga PLN Peduli dapat memberikan bantuan secara optimal, tidak hanya bantuan insidental pada saat warga sadang membutuhkan. "PLN siap membantu membangun jaringan listrik guna mengoptimalkan fungdi pompa dari sumur tersebut," jelasnya.
Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono mengatakan, puncak musim kemarau di wilayah Kabupaten Sragen bakal berlangsung bulan Agustus hingga September. Ia berharao PLN tetap dapat memberikan bantuan serupa untuk mendukung langkah BPBD dalam mengantisipasi bencana kekeringan di Kabupaten Sragen. "Kita dari BPBD juga tetap akan berusaha mencari sumber air untuk dapat membantu, setidaknya minimal satu dusun," jelasnya.
Salah seorang warga Desa Jenar, Wati mengungkapkan, warga di lingkungannya memang telah mengalami krisis air bersih. Karena akses air bersih yang bisa dimanfaatkan warga di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini terus berkurang, seiring dengan tidak optimalnya sumber air yang ada. "Sehingga bantuan air bersih ini sangat membantu warga Desa Jenar yang sudah terdampak krisis air bersih," tegasnya.