REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Ricky Rachmadi, menampik kabar adanya gejolak di internal partainya menjelang musyawarah nasional (munas). Menurut dia, yang terjadi sebenarnya hanya dinamika yang positif untuk keberlangsungan partai berlambang pohon beringin itu.

"Kalau kita di Golkar itu riak-riak saja. Hal lebih parah pun pernah kita alami. Jadi kalau masih sifatnya ada kawan kita yang lagi ingin sosialisasikan diri dan sebagainya ya sah-sah saja. Jadi bukan gejolak," ujar Ricky dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).

Ricky mengatakan, yang terjadi saat ini di internal partai Golkar hanyalah dinamika positif yang direspons dengan baik oleh partai itu sendiri. Hal tersebut, kata dia, tercermin dari sikap ketua umum, pimpinan, dan juga pengurus-pengurus DPP Partai Golkar lainnya.

"Di grup Whatsapp kita juga terjadi dinamika luar biasa. Tapi itu dalam koridor yang sesuai dengan pakemnya partai Golkar-lah," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang (Wakorbid) Pratama DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, resmi mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum partai Golkar periode 2019-2024. Deklarasi dilakukan bersama dengan sejumlah calon lain sperti Indra Bambang Utoyo, Ridwan Hisam, Ahli Yahya, Marlinda Poernomo, dan Ula Nukrawati.

"Saya selalu di tanya kapan akan deklarasi, maka hari ini, saya Bambang Soesatyo menyatakan maju mendampingi calon lainnya plus Pak Airlangga sendiri sebagai incumbent," kata Bamsoet dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/7).

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, kemudian merespons sikap Bamsoet tersebut. Menurut Airlangga, DPP Partai Golkar hingga saat ini belum menentukan jadwal munas.

Ketika ditanya terkait kapan dirinya akan mendeklarasikan diri, Airlangga menjawab, ia masih menunggu jadwal munas. Ia menegaskan, bahwa dirinya akan melaksanakan deklarasi jelang munas digelar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika