REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mengirim mahasiswanya untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN Dik) ke luar negeri dan daerah terpencil di Indonesia. Kali ini sebanyak 252 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS mengikuti program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP II) terintegrasi KKN Dik 2019.
Para peserta KKN itu dilepas dalam upacara bendera di Halaman Gedung Induk Siti Walidah UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (19/7). Upacara pelepasan dihadiri Ketua LLDikti Jawa Tengah DYP Sugiharto, Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Chairil Anwar, Rektor UMS Sofyan Anif, jajaran Wakil Rektor serta Kepala Prodi FKIP UMS.
Dekan FKIP UMS, Harun Joko Prayitno, mengatakan, peserta KKN-Dik akan menjalani tugas selama 1,5 bulan ke depan. Sasaran tempat PLP II KKN-Dik kali ini yakni, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Selain ke luar negeri, peserta KKN-Dik juga akan ditempatkan di Daerah Strategis Pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (DSP AUM) di Indonesia dan luar negeri. Kampus juga akan melakukan kunjungan atau monitoring dan evaluasi di lokasi-lokasi KKN.
Sebelumnya peserta PLP II KKN-Dik telah diseleksi oleh panitia dari FKIP UMS. "Peserta yang kami lepas ini, sudah melalui proses seleksi, meliputi tes baca tulis Alquran, kemampuan bahasa asing, dan lain sebaginya termasuk kesehatan," kata Harun seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.
Harun menjelaskan, tujuan program tersebut supaya membentuk mahasiswa lebih dewasa dan mandiri dalam konteks kompetisi global. Harapannya, mahasiswa mampu belajar secara langsung di tengah masyarakat sesuai keahlian yang dimiliki khususnya bidang pendidikan.
Harun berharap para peserta bisa beradaptasi dengan masyarakat sekitar dan membawa dampak positif di lokasi PLP II Terintegrasi KKN Dik 2019 Luar Negeri dan DSP AUM. "Mereka nanti tinggal berbaur dengan masyarakat, diharapkan bisa memberdayakan lingkungan perpustakaan, dan lain sebagainya. Mereka bisa bekerja sama dengan amal usaha Muhammadiyah yang ada di lokasi setempat," terang Harun.
Rektor UMS Sofyan Anif berpesan agar para peserta KKN di luar negeri dan daerah luar Jawa tersebut benar-benar membawa nilai-nilai positif bagi masyarakat setempat. "Kami harap mahasiswa bisa berbaur dan memberikan solusi bagi masyarakat di daerah tujuan," ujarnya.
Salah seorang peserta KKN luar negeri, Nur Ayu Safitri, mengaku senang menjadi bagian dari program KKN tersebut. "Program ini sangat memotivasi saya, untuk belajar lebih mandiri di tengah masyarakat yang jauh dari asal kita," ujar mahasiswa PAI Internasional itu.