REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebagai upaya mendukung pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan bebas dari stunting, Pertamina menggelar pelatihan pengentasan gizi buruk yang berlangsung di Rumah Sakit Pertamina Balongan (RSPBL), Rabu (17/7).
Kegiatan yang berlangung dua hari tersebut diikuti 50 peserta, terdiri atas bidan desa, kader posyandu, serta guru PAUD dari Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Dalam kegiatan ini peserta diajarkan tentang pola makan sehat anak, gizi ibu hamil, serta materi terkait air susu ibu (ASI) serta makanan pendamping air susu ibu (MPASI).
Direktur Rumah Sakit Pertamina Balongan dr Muhammad Ahsan MARS mengatakan, Indonesia merupakan negara nomor empat di dunia yang penduduknya banyak terkena stunting. Untuk itu kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mengedukasi peserta pelatihan dengan ilmu dan pengetahuan tentang gizi agar setiap anak yang lahir tidak menderita stunting atau kerdil.
“Bidan desa, kader posyandu, dan guru PAUD ini merupakan frontliner di lingkungannya, kami harapkan mereka bisa turut mengedukasi ibu-ibu di lingkungannya tentang pola makan yang sehat dan bergizi sehingga bisa membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Kabupaten Indramayu”, kata Ahsan dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, Unit Manager Communication Relation and CSR Pertamina RU VI Balongan Eko Kristiawan mengungkapkan, RU VI sangat mendukung program CSR pengentasan gizi buruk yang digelar Rumah Sakit Pertamina Balongan.
Eko menjelaskan, kegiatan ini merupakan sinergi antara RSPBL dengan Pertamina RU VI dalam mewujudkan salah satu pilar CSR yakni Pertamina sehat.
Dalam pengentasan stunting di Indramayu, Pertamina RU VI sebelumnya juga telah menandatangani komitmen bersama dengan pemda Indramayu dalam pengentasan stunting di Indramayu tahun 2023.
Selain itu, berbagai program CSR RU VI di bidang kesehatan lainnya juga tetap berjalan dalam menciptakan masyarakat yang sehat di Indramayu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
