REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Madrasah Aliyah (MA) Cikeris yang tergabung dalam Yayasan Pendidikan Agama Islam Assyafi'iyah, di Kampung Krajan, Desa Cikeris, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, dibobol kawanan maling. Akibatnya, 20 laptop dan tiga unit infokus sekolah tersebut raib.
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Cikeris, Agah Nugraha, mengatakan, peristiwa pembobolan sekolah tersebut tidak diketahui secara persis. Namun, kasus ini terungkap saat salah seorang staf tata usaha sekolah bernama Ola, yang pada saat itu datang paling awal ke sekolah.
"Sekitar pukul 06.30 WIB, pegawai kami melihat pintu jendela ruang guru rusak dan terbuka," ujar Agah, Kamis (18/7).
Karena curiga, Ola memasuki ruang guru tersebut. Ketika masuk, barang-barang di dalam juga sudah berantakan. Tak hanya jendela, pintu utama ruang guru juga rusak dijebol maling. Seketika, pegawai ini berteriak, jika sekolah mereka disatroni kawanan maling.
Agah mengaku, selama ini sekolahnya tidak dijaga oleh petugas piket. Termasuk, pada malam kejadian. Alasannya, karena merasa sekolah itu aman. Mengingat, sekolah MA ini berada di lingkungan yayasan. Bahkan, lokasinya juga satu komplek dengan rumah dinas para guru dan kobong santri.
Akan tetapi, pada malam Kamis ini menjadi hari yang naas bagi sekolah. Sebab, kawanan maling menyatroni sekolah ini dan membawa kabur 20 laptop serta tiga infokus.
"Kawanan ini, sepertinya masuk lewat jendela yang tidak ada teralisnya. Selanjutnya, membobol kantor ruang kepala sekolah, dan ruang penyimpanan laptop serta infokus yang disimpan di lemari besi," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Handreas Ardian, mengatakan, setelah menerima laporan adanya kasus pencurian, pihaknya menerjunkan tim. Tim gabungan dari polres dan Polsek Bojong ini, langsung menggelar olah TKP.
"Kasus ini, masih kita selidiki. Untuk kerugian sendiri, ditaksir mencapai Rp 150 juta," ujar Handreas.