Kamis 18 Jul 2019 11:04 WIB

BNPB Kerahkan Hekikopter Mi-8 Bawa Logistik ke Halmahera

Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari.

Rep: Mabruroh/RR Laeny/ Red: Friska Yolanda
Suasana masyarakat terdampak gempa bumi di Halmahera Selatan.
Foto: Dok MDMC
Suasana masyarakat terdampak gempa bumi di Halmahera Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan logistik dan mengerahkan personel untuk mempercepat upaya penanganan dampak gempa bumi di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowodalam mengatakan bahwa pengiriman bantuan logistik dan peralatan pendukung penanganan dampak bencana dari Ternate menuju Sofifi kemudian Saketa dilakukan menggunakan helikopter Mi-8.

"Upaya penanganan selama masa tanggap darurat di bawah kendali pos komando. Pos komando utama berada di Labuha, ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan, dan pos komando lapangan berada di Saketa," katanya melalui siaran pers, Kamis (18/7).

Baca Juga

Tim Reaksi Cepat BNPB melaporkan kendala dalam penanganan darurat adalah keterbatasan ketersediaan bahan bakar minyak, gangguan akses dan jaringan komunikasi di beberapa desa. Selain itu, kendala lain adalah keterbatasan tenaga medis dan penanganan trauma, serta keterbatasan alat angkut untuk penyaluran bantuan.

"Kebutuhan mendesak selama keadaan darurat antara lain terpal, selimut, tikar, air minum, makanan siap saji, dan kebutuhan anak-anak," Agus menjelaskan.

BNPB sudah menyalurkan bantuan berupa 130 paket perlengkapan sekolah, 30 matras, 20 tikar, 75 paket sandang, 25 paket perlengkapan keluarga, 40 selimut, dan 20 tenda gulung menggunakan helikopter. Bantuan lain yang disalurkan menggunakan helikopter yakni 204 paket lauk pauk, 114 paket makanan siap saji, 120 paket makanan tambahan gizi, 30 paket perlengkapan bayi, 20 paket perlengkapan kebersihan keluarga, 30 paket keperluan rekreasional, 29 sarung orang dewasa, dan 250 karung.

Pada 14 Juli pukul 16.10 WIB, Kabupaten Halmahera Selatan diguncang gempa dengan magnitudo 7,2 yang berpusat pada kedalaman 10 kilometer di 62 kilometer Timur Laut Labuha. Gempa itu diikuti dengan puluhan gempa susulan.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari mulai dari 15 Juli sampai Ahad (21/7). "Kamis pagi ini, Kepala BNPB Doni Monardo menuju ke Ternate dan selanjutnya menuju ke lokasi terdampak menggunakan helikopter," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement