Selasa 16 Jul 2019 23:20 WIB

Program Kesehatan Kabupaten Klungkung Masuk Top 45 Sinovik

Program Kris ini membuat korban kecelakaan lalu lintas lekas mendapatkan pertolongan.

Bupati Klungkung Bali, I Nyoman Suwirta (tengah) didampingi oleh Kadis Kesehatan Made Adi Swapadni (kanan) dan Kabid Pelayanan Kesehatan I Komang Gede Sentanu Wibawa (kiri) saat melakukan presentasi program Kris kepada panelis Top 45 Sinovik di Gedung Kemenpan RB, Jakarta, Rabu (16/7).
Foto: Dok. KLK
Bupati Klungkung Bali, I Nyoman Suwirta (tengah) didampingi oleh Kadis Kesehatan Made Adi Swapadni (kanan) dan Kabid Pelayanan Kesehatan I Komang Gede Sentanu Wibawa (kiri) saat melakukan presentasi program Kris kepada panelis Top 45 Sinovik di Gedung Kemenpan RB, Jakarta, Rabu (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung, Bali, terpilih sebagai satu dari 45 Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) terbaik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Inovasi tersebut bernama program Kris (Kring Sehat). Presentasi program dilaksanakan di Ruang Sriwijaya Gedung Kemenpan RB, Jakarta, Selasa (16/7).

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menjelaskan, Kris adalah salah satu program kesehatan yang telah terlaksana sejak 2015. Program ini merupakan sistem pelayanan satu pintu untuk panggilan darurat dalam memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat yang sakit atau kecelakaan.

"Saya di sini mewakili masyarakat Klungkung berterimakasih kepada Kemenpan RB, karena telah memilih program kami sebagai salah satu dari 45 program terbaik tahun ini. Saya berharap penghargaan yang Klungkung raih bisa menginspirasi daerah lain dan kami terbuka bagi siapa saja yang ingin mempelajari program kami," ujar Suwirta, Selasa (16/7).

Menurut Suwirta, Kris merupakan salah satu inovasi yang bertujuan untuk mengatasi kedaruratan fasilitas kesehatan. Selama ini kejadian darurat seperti kecelakaan memerlukan waktu yang lama bagi masyarakat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Dengan Kris, kata dia, nomor kontak 118 dapat terkoneksi dengan tempat kejadian terdekat.

Jika sebelumnya memerlukan waktu 1 jam lebih untuk memanggil ambulans, dengan Kris 118, cukup 15 menit sudah bisa mendapatkan bantuan. Saat ini program Kris juga sudah terintegrasi dengan Public Safety Center (PSC) 119 berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI) nomor 47 tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan.

“Namun, masyarakat di Klungkung masih menggunakan kontak 118, karena sudah lebih dikenal sebelumnya dan kami menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menyimpan Kris 118 di gawai mereka”, papar Suwirta.

Suwirta memastikan program Kris akan terus disempurnakan dengan menyiapkan Kring Sehat 118 sampai ke laut. Itu karena Klungkung memiliki pulau Nusa Penida dan di sana banyak wisatawan. "Harapan kami jangan sampai wisatawan mengalami keterlambatan kedaruratan, selanjutnya kami juga akan menyiapkan ambulan laut yang terintegrasi dengan 118,” ungkapnya.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Pemkab Klungkung Ni Made Adi Swapatni menjelaskan, saat ini Pemkab Klungkung memiliki 20 armada ambulans yang tersebar dibeberapa Puskesmas.

“Program ini juga tidak dikenakan biaya kepada masyarakat yang membutuhkan fasilitas tersebut, saya berharap dengan program ini bisa menjadi solusi dalam permasalahan kedaruratan, tercatat dalam satu tahun ini terdapat 200 panggilan melalui Kris 118, karena Kris tidak hanya melayani rujukan saja melainkan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) di tempat kejadian," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement