REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Sebanyak dua kecelakaan yang melibatkan Kereta Api di Kota Padang Sumatera Barat terjadi pada Selasa (16/7). Pertama adalah kecelakaan kereta api Sibinuang tujuan Simpang Haru-Naras Kota Pariaman di perlintasan liar di depan Pangkalan Lanud St Syahril Padang. Kecelakaan terjadi pada pukul 06.05 WIB yang menewaskan seorang calon siswa Bintara TNI AU Sumatera Barat, HR (20) yang mengendarai sepeda motor.
"Ada kecelakaan yang terjadi antara kereta api Sibinuang dengan pengendara sepeda motor di depan Pengkalan Lanud," kata Manajer Pengamanan PT KAI Divre II Sumbar, AKBP Jefry Indrajaya.
Jefry menceritakan calon siswa Bintara TNI AU ini sedang mengendarai motor dari rumahnya menuju Pangkalan Lanud untuk mengikuti seleksi. Ia tertabrak KA saat hendak menyeberangi pintu gerbang Lanud yang di depannya ada rel KA.
Jefry menyebut korban awalnya terlihat ragu-ragu ketika hendak menyeberang. Tapi akhirnya ia memutuskan menyeberang dan saat itu KA sudah lewat. Korban pun terpental dan diduga meregang nyawa di tempat kejadian. Jefry menjelaskan perlintasan di depan Lanud termasuk perlintasan liar yang tidak memiliki rambu dan plang pintu.
"Itu perlintasan yang masuk dalam daftar yang akan kita tertibkan," ujar Jefry.
Setelah kejadian, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Hermina dengan ambulance Lanud Sutan Sjahrir Padang. Kejadian ini kata dia sedang ditangani Polsek Koto Tangah Kota Padang. Siangnya pada pukul 15.30 WIB, kecelakaan KA juga terjadi di Penggambiran, Lubuk Begalung, Padang. Jefry menyebut kejadian kecelakaan KA di Lubuk Begalung ini melibatkan kereta angkutan barang. Korban yang merupakan Pensiunan ASN di lingkkungan DPRD Sumbar juga meninggal.
"Kita sudah mendapat informasi itu. Dalam sehari ini ada dua kecelakaan kereta api yang melanda Sumbar. Kedua-dua korbannya tewas," ucap Jefry.
Kapolsek Lubuk Begalung, AKP Rico Fernanda mengatakan kecelakaan terjadi ketika korban sedang berjalan di jalur kereta api. Saat kereta lewat, ia tidak sempat mengelak sehingga ia tertabrak. Korban yang berusia 58 tahun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pemerintah M Djamil oleh polisi. Sayangnya ketika sampai di RSUP M Djamil, korban sudah tidak bernyawa.
"Sayangnya tiba di RSUP M. Djamil Padang, nyawa korban tidak tertolong lagi," ujar Rico.
Rico menjelaskan dari keterangan keluarga, korban memang mengalami gangguan jiwa. Korban selama ini menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa HP Saanin, Padang.