REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA -- Gempa bermagnitudo 5,8 yang terjadi di Bali pada Selasa (17/6) menyebabkan kerusakan di dua sekolah di Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Ketut Eko Susilo, menyatakan akibat gempa genteng dan plafon di ruang kelas 3 dan lima serta kantor guru SD Negeri 1 Yehsumbul berjatuhan.
"Data serta pantauan sementara yang kami lakukan, ada dua sekolah yang mengalami kerusakan di Kecamatan Mendoyo," katanya pada Selasa (17/6).
Karena hanya mengalami kerusakan ringan, biaya perbaikan akan ditanggung pihak sekolah dan segera akan dilaksanakan. Gempa juga menyebabkan kerusakan di SMP Negeri 5 Mendoyo yang kondisinya lebih parah dari SD Negeri 1 Yehsumbul.
Di sana tembok ruang kepala sekolah dan laboratorium IPA retak dan membutuhkan biaya perbaikan hingga Rp 40 juta. "Yang paling mengkhawatirkan adalah kondisi tembok laboratorium itu. Kalau tidak segera diperbaiki, bisa membahayakan murid yang belajar di dalamnya," ujarnya.
Selain kerusakan fisik, ia mengungkapkan akibat gempa tersebut dua orang mengalami luka ringan. Korban bernama I Ketut Semadi Yoga luka lecet dan Ni Komang Ariani yang sampai jatuh pingsan.
"Kami masih terus melakukan pemantauan di lapangan, termasuk berkoordinasi dengan desa-desa apabila ada kerusakan atau korban lainnya," katanya.