Selasa 16 Jul 2019 05:00 WIB

Simpang BCP akan Ditutup Total, Bekasi Siapkan Rekayasa Arus

Simpang BCP merupakan pertemuan antara tiga jalan utama di Kota Bekasi.

Rep: Febriyan A/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Kemacetan Lalulintas
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Kemacetan Lalulintas

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kemacetan yang lebih parah dari biasanya kini menghantui warga Kota Bekasi, Jawa Barat. Jalan KH Noer Alie arah Jakarta yang berada di Simpang Bekasi Cyber Park (BCP) itu akan segera ditutup total. Pembangunan pier atau tiang Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) akan berlangsung disana pada akhir bulan Juli ini.

Kepala Bidang Teknik Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, mengatakan, saat dimulainya pengerjaan pier tol di jantung kota itu, maka kendaraan menuju Jakarta akan dialihkan ke jalur alternatif. "Untuk kendaraan dari Hasibuan mengarah ke Jakarta, kita sudah siapkan dua skema rekayasa lalu lintas. Karena pengerjaan tiang tol itu akan dimulai Juli ini," kata Johan, Senin (15/7).

Baca Juga

Simpang BCP merupakan pertemuan antara tiga jalan utama di Kota Bekasi. Yakni, Jalan Ahmad Yani yang membentang dari arah Pekayon hingga ke Stadion Patriot Candrabhaga. Lalu Jalan KH Noer Alie yang memanjang dari arah Jakarta hingga simpang itu. Di seberangnya terdapat Jalan Hasibuan yang memanjang dari arah Bekasi Timur.

Persimpangan ini merupakan salah satu titik tersibuk dan terpadat di Kota Bekasi, lantaran terdapat pintu Tol Jakarta-Cikampek di dekat sana. Selain itu, juga terdapat sejumlah mal di jantung Kota Patriot itu.

Sebelumnya, ruas jalan KH Noer Alie arah Jakarta memang sudah ditutup sebagian untuk pembangunan tiang tol. Tapi belum sampai ke ujung jalan yang berada di simpang BCP. Sehingga kendaraan dari Jalan Hasibuan yang menuju Jakarta masih bisa melintas ke Jalan KH Noer Alie untuk masuk ke Jalan Kalimalang sisi selatan (depan Mal MM).

Saat penutupan jalan sebagian ini berlangsung, kemacetan sudah terjadi di sana, terutama saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Penutupan total ujung jalan itu pada akhir Juli ini diperkirakan akan mengakibatkan simpang empat itu semakin macet. "Saya tidak menjamin macet itu tidak ada, tapi saya pastikan akan ada kemacetan yang teratur dengan adanya rekaya lalu lintas ke jalur alternatif," ucap Johan.

Rekaya lalu lintas pertama yang akan diterapkan, kata Johan, adalah mengarahkan kendaraan yang datang dari Jalan Hasibuan untuk langsung masuk ke Jalan Ahmad Yani ketika tiba di Simpang BCP. Setelah itu, kendaraan akan diarahkan memutar di u turn kolong tol Pekayon untuk kembali ke Simpang BCP. Selanjutnya kendaraan bisa masuk ke Jalan Kalimalang sisi selatan (depan Mal MM) untuk lanjut ke Jakarta.

"Jika opsi pertama tersebut tidak berjalan secara baik, maka kami akan langsung pakai opsi kedua," ujar Johan.

Opsi rekayasa lalu lintas kedua adalah mengarahkan kendaraan untuk masuk ke Jalan Letjen Sarbini seusai melintas di Jembatan Presdo. Lalu lanjut ke Jalan Pengairan sisi selatan Giant. Setelah itu kendaraan langsung melintas di Jalan Ahmad Yani untuk masuk ke Jalan Kalimalang sisi selatan.

"Kita akan menyodet median Jalan Ahmad Yani supaya dari Jalan Pengairan sisi selatan Giant itu bisa lurus langsung ke Kalimalang, walaupun tidak simetris," kata Johan.

Untuk memastikan opsi kedua ini bisa berjalan lancar, sambung Johan, pihaknya juga akan membuat Jalan Pengairan sisi selatan Giant itu menjadi satu arah. "Kita akan pakai traffic light juga di sisi Giant itu," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement