Senin 15 Jul 2019 20:26 WIB

Swasta di Cilacap Mulai Bantu Dropping Air Bersih

Pemkab Cilacap memiliki keterbatasan untuk bisa membantu warga.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Air bersih (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kalangan swasta di Kabupaten Cilacap mulai aktif membantu kesulitan warga yang terdampak kekeringan. Mereka ikut melakukan droping air bersih, untuk membantu tugas BPBD.

"Sudah ada beberapa perusahaan swasta yang melaksanakan droping air bersih ke desa-desa yang terdampak kekeringan. Kami menyampaikan terima kasih, karena Pemkab Cilacap sendiri memang memiliki keterbatasan untuk bisa membantu warga sepenuhnya,'' kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy, Senin (15/7).

Baca Juga

Dia menyebutkan, hingga saat 14 Juli 2019 kemarin, tercatat sudah sebanyak 79 tangki air berkapasitas rata-rata 5.000 liter air bersih yang didistribusikan. Air bersih tersebut, disalurkan pada warga di 24 desa di 10 wilayah kecamatan yang terdampak kekeringan.

Namun, dia menyebutkan, 79 tangki air yang disalurkan tersebut, bukan hanya berasal dari BPBD Cilacap. Namun juga berasal dari unit usaha swasta dan BUMD/BUMN yang menyalurkan bantuan melalui program CSR-nya, serta dari organisasi dan instansi lain.

Dia berharap, peran serta pihak swasta dalam membantu warga yang terdampak kekeringan bisa terus berlanjut, mengingat kemarau diperkirakan masih akan berlangsung cukup lama. Sementara kemampuan BPBD dalam membantu warga terdampak, tergolong sangat terbatas.

Dalam tahun anggaran 2019 ini, BPBD Cilacap hanya mendapat alokasi anggaran yang hanya cukup untuk melakukan droping air sebanyak 110 tangki air. Stok tersebut diperkirakan tidak akan mencukupi, mengingat kemarau akan berlangsung masih cukup lama sehingga jumlah desa yang terdampak juga akan semakin bertambah.

Tri Komara menyatakan, saat ini desa-desa yang sudah mengalami kesulitan air bersih antara lain satu desa di wilayah Kecamatan Kampung Laut, dua desa di Bantarsari, tujuh desa di Patimuan, lima desa di Kawunganten, tiga desa di Gandrungmangu, satu desa di Jeruklegi, dua desa di Karangpucung, satu desa di Cimanggu, satu desa di Kesugihan, dan satu desa di Cipari.

Sementara berdasarkan hasil pengalaman kemarau tahun-tahun sebelumnya, di wilayah Kabupaten Cilacap terdapat cukup banyak wilayah yang terdampak bencana kekeringan berupa kesulitan air bersih. ''Hingga puncak kemarau mendatang, kami perkirakan ada 65 desa di 15 kecamatan yang mengalami dampak kekeringan,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement