Senin 15 Jul 2019 19:20 WIB

BMKG Prediksi Potensi Kemunculan Titik Panas di Indonesia

Titik panas kemungkinan timbul di kawasan dengan curah hujan rendah.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi titik panas kebakaran lahan di Sumatra.
Foto: ANTARA
Ilustrasi titik panas kebakaran lahan di Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah daerah berpotensi muncul titik panas. Deputi Bidang Meteoroligi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, titik panas alias hotspot kemungkinan timbul di kawasan dengan curah hujan rendah.

Prabowo mengatakan, daerah Sumatra Utara terus ke arah utara diprediksi cenderung terjadi potensi hujan. Dia melanjutkan, kondisi cuaca tersebut membuat potensi munculnya titik panas relatif tidak terlalu banyak.

Baca Juga

Hanya saya, dia meminta pemerintah untuk tetap mewaspadai daerah semisal Lampung, Sumatra Selatan, sebelah barat Bengkulu, Riau dan Jambi. Dia mengatakan, potensi hujan di kawasan-kawasan tersebut diprediksi kecil mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan.

"Artinya daerah-daerah itu menjadi titik waspada akan munculnya hotspot," kata Mulyono Rahadi Prabowo kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (15/7).

Dia mengungkapkan, daerah serupa yang juga diprediksi mendapatkan curah hujan rendah adalah pantai timur Sumatra, Kalimantam Tengah, Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan. Dia mengatakan, potensi hujan yang rendah bisa menyebabkan munculnya titik panas di kawasan-kawasan tersebut.

Kondisi berbeda, Prabowo mengatakan, didapati di Provinsi Papua Barat bagian utara. Dia mengatakan, kawasan tersebut bersama dengan Sulawesi Selatan bagian timur dan Sulawesi Utara masih berpotensi terjadi hujan sehingga akan jarang terjadi hotspot.

"Jadi sebaliknya daerah yang curah hujan sedikit itu akan jadi potensi hotspot dan berujung pada karhutla, maka daerah-daerah itu yang perlu diwaspadai ke depan," katanya.

Prabowo mengatakan, kemungkinan timbulnya titik panas di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara relatif kecil meski diprediksi memiliki potensi hujan yang juga kecil. Dia mengatakan, ketiga provinsi tersebut dalam beberapa hari ini diprediksi tidak turun hujan dan memiliki suhu yang cukup tinggi, kering dan panas. "Kalau di Jawa juga hotspot relatif jarang karena hutan di Jawa sedikit," kata Prabowo lagi.

Sementara untuk kondisi terkini berdasarkan laporan yang diterima hingga pukul 16.00 WIB, Prabowo mengungkapkan, kemunculan titik panas di Sumatra khususnya Riau, Jambi dan Sumatra Selatan tidak terlalu banyak. Ketiga provinsi itu, dia melanjutkan, biasanya mendominasi kalau terjadi Karhutla. Meski demikian, dia tidak bisa mengungkapkan secara rinci hal tersebut.

Seperti diketahui, beberapa daerah seperti Provinsi Riau, Kalimantan Tengah dan Aceh telah diselimuti kabut asap tipis akibat karhutla. BMKG stasiun Pekanbaru mengungkapkan jika jarak pandang di Kota Pekanbaru dan Kota Dumai telah memendek menjadi lima kilometer sejak Ahad (14/7) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement